KedaiPena.Com – Gempa yang melanda wilayah Provinsi Sulawesi Barat khususnya di Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju, belum lama ini, meninggalkan duka yang mendalam.
Gempa tersebut berskala 6,2 SR dengan pusat gempa berada di 6 km Timur Laut Majene.
Akibat gempa tersebut ditemukan beberapa titik longsoran di jalas poros Majene-Mamuju sehingga akses jalan sempat tertutup.
Gerakan Kemanusiaan Posko Jenggala yang merupakan sebuah lembaga sosial kemanusiaan yang aktif dalam penanganan bencana di seluruh Indonesia ikut tergerak dalam membantu koban terdampak gempa Sulbar.
Bersama dengan Batavia Bicycle Club (BBC) Jakarta serta dengan komunitas pencinta alam Sandeq di Kabupaten Polewali Mandar, tim Posko Jenggala bertolak menuju lokasi terdampak bencana sejak Selasa (19/1/2021).
Penggiat Posko Jenggala, Rendy Nugraha mengatakan, mereka membantu menyalurkan bantuan berupa 250 paket ‘hygiene kit’ atau alat mandi berupa sabun, sampo, pasta gigi, sikat gigi, lotion serangga, handuk kecil, ‘hand sanitizer’.
“Kita juga menyalurkan 250 selimut dewasa, 100 selimut bayi, 250 alat tidur, 50 terpal, 200 paket pakaian dalam wanita, 50 karton pembalut wanita dan pampers bayi, 250 kaos dewasa, 200 kaos anak, 50 box masker dan paket lampu penerangan,” ujar dia kepada Kedai Pena, Jumat (27/1/2020).
Adapun bantuan tersebut didistribusikan kepada korban terdampak gempa Sulbar yang berada di Desa Kabiraan, Desa Sulai Kecamatan Ulumanda, Desa Kayu Angin Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene.
“Sedangkan untuk di wilayah Kabupaten Mamuju, bantuan sebagian didistribusikan ke Desa Boteng Utara Kecamatan Simboro dan Desa Taan Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju,” sambungnya.
Pendistribusian bantuan di wilayah perbukitan di Kabupaten Majene juga sempat menghadapi hambatan karena jalan berliku dengan berbagai longsoran di beberapa titik akses jalan menuju desa di atas bukit. Bantuan tersebut hanya bisa diakses dengan berjalan kaki atau memakai kendaraan roda dua sejauh 8 km dari jalan poros Majene-Mamuju.
Selain pendistribusian bantuan, rencananya Posko Jenggala juga akan membangun Barak Hunian Sementara (Huntara) dan Huntara bagi para pengungsi yang saat ini mendiami tenda-tenda pengungsian mandiri diwilayah terdampak.
“Sebagai ‘pilot project’, kita akan membangun 1 buah Barak Huntara ukuran 6 x 15 m dan Huntara 6 x 8 m. Ketersediaan bahan baku yang sebagian besar dari bambu akan segera direalisasikan karena banyaknya pohon-pohon bambu di sekitar lokasi pengungsian. Pembangunan ini akan dikerjakan secara gotong royong oleh warga masyarakat (pengungsi) dengan dikomandoi dan diatur oleh tim Posko Jenggala,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi