KedaiPena.Com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan, hingga Minggu sore (29/7/2018), tercatat sudah terjadi 124 kali gempa susulan yang berkekuatan kecil dan tidak berpotensi tsunami. Dan sudah jatuh korban 14 orang meninggal dunia, 162 orang luka-luka serta ribuan unit rumah rusak.
“Dampak terparah ada di Kabupaten Lombok Timur. Tercatat 10 orang meninggal dunia, 67 orang luka berat dan ratusan jiwa luka sedang dan luka ringan. Kerusakan rumah mencapai lebih dari 1.000 rumah, baik rusak berat, sedang dan ringan. Hingga kini, pendataan masih terus dilakukan oleh BPBD Provinsi Nusa Tenggara Barat,†kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humams BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, ditulis Senin (30/7/2018).
Sutopo menyebutkan daerah yang terkena bencana saat ini membutuhkan tenaga medis, tandu, peralatan kesehatan, kids ware dan makanan siap saji. BPBD dan beberapa instansi lain telah menyalurkan bantuan permakanan, air mineral, tenda pengungsi, makanan lauk pauk, makanan tambahan gizi dan lainnya.
“Saat ini mobilisasi peralatan dan logistik masih terus dilakukan. BNPB terus mendampingi BPBD untuk mengirimkan bantuan yang berasal dari logistik dan peralatan yang ada di gudang BPBD,†lanjut Sutopo.
Secara umum infrastruktur seperti komunikasi, jalan, listrik dan lainnya masih baik. Kementerian Komunikasi dan Informatika melaporkan kondisi layanan telekomunikasi di kawasan terdampak khususnya di Kecamatan Sambelia, Kecamatan Sembalun da Kecamatan Bayan, operator Telkomsel dan XL Axiata melaporkan layanan komunikasi seluler tetap dapat digunakan.
Sementara jaringan Indosat dan H3I tidak dapat digunakan akibat padamnya lairan listrik. PLN masih melakukan perbaikan. Berdasarkan data dari Balai Taman nasional Gunung Rinjani (BTNGR), jumlah pendaki ke Gunung Rinjani tercatat 826 jiwa, baik wisatawan asing dan nusantara.
“Menurut BTNGR Resor Senaru ada 115 orang wisatawan asing sudah turun di Senaru Kabupaten Lombok Utara. Proses evakuasi pendaki masih terus dilakukan oleh petugas BTNGR, Kantor SAR Mataram, Brimob Polri NTB dan relawan,†kata Sutopo.
Laporan: Ranny Supusepa