KedaiPena.com – Penyelenggaraan Konsolidasi Nasional Rakyat Indonesia, yang dihadiri oleh sejumlah elemen mahasiswa bersama petani, nelayan, buruh, akademisi hingga aktivis 98, dinyatakan mengalami tekanan dari pihak tertentu.
Konsolidasi dihelat di Gedung Pandansari, Cibubur, Jakarta Timur pada Selasa kemarin (10/5/2022) dan berlangsung tiga hari.
Agenda pembacaan dan penyampaian hasil konsolidasi nasional akan disampaikan kepada publik di hari terakhir, yakni Kamis mendatang (12/5/2022).
Ketua Panitia Konsolidasi Febriditya Ramdhan Dwi Rahyanto mengaku mendapat tekanan. Mereka tiba-tiba tidak dibolehkan untuk menggunakan gedung tersebut, padahal panitia sudah membayar lunas.
“Kami sudah mengikuti prosedur untuk menyampaikan pemberitahuan ke aparat baik polsek, polres, bahkan sampai ke polda, sudah oke semua, tetapi di hari pelaksanaan saat peserta dari berbagai daerah sudah datang dan mau menggunakan gedung tiba-tiba dilarang” ujar Adit, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/5/2022).
Konsolidasi akhirnya dilaksanakan di luar gedung, di lapangan dan di lorong-lorong penginapan peserta.
“Agenda tetap berjalan meski tidak di dalam ruangan seperti yang direncanakan,” ucap Adit.
Pengamat politik Ubedilah Badrun yang hadir dalam acara menyebut ada tekanan dari orang penting yang enggan disebutkan namanya.
Karena itu, sampai saat ini kegiatan belum bisa digelar di dalam gedung.
“Selalu alasannya perizinannya dipertanyakan. Jika sampai jam 11 belum mau di buka juga maka sidang pleno setelah zuhur akan dilaksanakan di pelataran,” kata Ubed.
Laporan: Hera Irawan