KedaiPena.Com – Kerja sama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Serang dengan Tangerang Selatan terkait pembuangan sampah di TPSA Cilowong didemo oleh masyarakat sekitar yang menamai diri Gerakan Pemuda dan Masyarakat Taktakan Raya.
Salah satu perwakilan dari Gerakan Pemuda dan Masyarakat Taktakan Raya, Edi Santoso mengatakan semua tuntutan dari masyarakat telah disampaikan kepada Walikota Serang.
“Tuntutan kita sudah disampaikan ke pak wali 10 tuntutan dari segi kompensasi untuk pendidikan, kesehatan, pembangunan dan ke masyarakatnya,” ucap Edi begitu dirinya disapa, Kamis (21/10/2021).
Ia juga menyebutkan terkait kompensasi, lebih baik adanya dana pembinaan di setiap Rukun Tangga (RT) yang ada di Kelurahan Cilowong, agar dapat terhindarkan dari kecemburuan.
“Kedua, perbaikan dari sisi tranportasi dari Tangsel juga, apabila belum di penuhi sebelum kesepakatan itu sampah Tangsel kata Walikota di stop,” tambahnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan dampak pengiriman sampah dari Tangsel ke TPSA Cilowong, mengeluarkan air yang berlendir sehingga jatuh ke jalanan.
“Jadi kesehatan ini juga warung-warungan itu apalagi jalan raya Taktakan lagi dibangun. Kita dari masyarakat Taktakan menghendaki jalan raya Taktakan ini steril dulu dari sampah,” katanya.
Tidak hanya itu, ia menuturkan masyarakat saat ini sudah melakukan operasi terhadap kendaraan yang mengangkut sampah tersebut, dan jika ada yang memaksa dan tetap ada, maka kendaraan tersebut akan diminta untuk memutar balik.
“Tadi juga kita pegang omongan Walikota akan menghentikan itu semua, persoalan sampah ini bukan tingkat RT tapi kita berbicara dari jalur Brimob ke Taktakan raya. Khususnya warga kelurahan Cilowong karena ada disini,” imbuhnya.
Sementara, Ketua Forum RT RW, Kelurahan Cilowong, Mastura mengungkapkan aktivitas pengiriman sampah dari Tangsel ke TPSA Cilowong sudah berlangsung sekitar 2 Minggu, dengan jumlah angkutan sekitar 40-70 truk perharinya.
“Beroperasi pagi dan malam, Kenapa air yang nya berwarna hitam, aromanya bukan bau lagi,” ungkapnya.
Bukan hanya itu, dengan adanya proses pembangunan jalan menuju TPSA Cilowong mengakibatkan angkutan sampah tersebut terhambat sehingga menimbulkan aroma tak sedap.
“Pembangunan jalan dimulai setelah mulainya pengiriman dari Tangsel. Itu dari Kampung Jakung sampai Cikoak sekitar kurang lebih 3 KM,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi