KedaiPena.Com – Warnatasku ramaikan pasar tas di Indonesia, dengan mengeksplorasi seni kerajinan tenun dan kulit.
Tampil eksklusif  dan elegan menjadi penting dalam dunia mode. Tak mengherankan bila para sosialita banyak berburu busana, tas, dan sepatu yang berbeda dari yang ada. Peluang inilah yang diambil Warnatasku untuk memberikan sesuatu yang berbeda dari pasar tas ekseklusif yang ada.
Warnatasku berdiri sejak tahun 2011, dirintis oleh Ervina Ahmad selaku desainer dengan dukungan Yudha Pratomo sang suami.
“Ibu-ibu menginginkan tas yang eksklusif, maka ini yang kami tawarkan, tas berbahan kain tenun dan kulit sapi, ular dan kambing. Produk yang kami tawarkan merupakan tas etnik dari daerah di Indonesia,†kata Ervina Armad saat jumpa pers di butik Warnatasku, Jatibening, Minggu (20/08) siang.
Desainer yang berlatar belakang ilmu arsitektur memproduksi tas dari ukuran besar sampai ukuran clutch. Kain tenun yang digunakan sendiri dikerjakan dua sampai empat atau bahkan enam bulan, untuk selembar kain.
“Kain tenun yang digunakan tidak ada yang sama, dikerjakan dengan penuh kecintaan dan filosofi yang melatarbelakanginya. Di setiap produk kain itu ada cinta, doa, dan harapan penenun,†Ervina menjelaskan.
Eksklusif kain tenun bukan hanya menyangkut lembar produk kain yang tidak sama satu sama lain, namun juga warna yang ditampilkan. Satu kain tradisional dikerjakan hingga berbulan-bulan.
Untuk warna, menurut Ervina, sangat personal bagi perajin dan konsumen. Pemanfatan pewarna alam dalam kain bahan baku tasnya, ia wujudkan dengan mendirikan sekolah tenun di Maumere, bekerja sama dengan dinas pariwisata setempat, dalam konsep homestay, sehingga wisatawan yang berkunjung ke sana juga bisa belajar menenun.
Konsep seperti itu, yang diyakini oleh Ervina dalam menjamin keberlangsungan produksi. Hasil produksi Warnatasku sendiri sudah banyak diekspor ke Saudi Arabia, Singapura, Hongkong dan Papua Nugini.