KedaiPena.Com – Dengan meningkatnya kebutuhan akan pegetahuan keuangan dan perbankan, HSBC dan Putra Sampoerna Foundation (PSF) kembali mengadakan Training of Trainers (ToT) untuk kali ke-2.
Pelatihan ToT ini difokuskan pada pengenalan materi ajar terkait aktivitas perbankan modern, baik untuk mendorong intermediasi finansial maupun meningkatkan pendapatan non-bunga dari industri perbankan dalam rangka mendorong pendalaman finansial.
“Program yang sifatnya berlanjut ini bertujuan untuk mengembangkan materi financial dan perbankan melalui para pengajar, sehingga mereka mampu menyebarkannya pada para mahasiswa,” ungkap Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia, Nuni Sutyoko di The Akmani Hotel Jakarta, Kamis (20/7).
Nuni juga menguraikan sasaran utama dari kegiatan ini adalah para mahasiswa sebagai calon pelaku di industri keuangan, para dosen untuk menjadi agent of change, bankir di daerah sehingga mampu mengaplikasikan pengetahuan mereka untuk menyelesaikan isu yang ada di daerha mereka masing-masing dan meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
“Yang unik dari program ini adalah materi workshop akan membantu para dosen untuk mampu menyelesaikan isu-isu yang muncul di daerah masing-masing. Kenapa ini penting? Karena isu yang ada di suatu  daerah akan berbeda dengan yang dihadapi oleh daerah lainnya,” papar Nuni.
Dan HSBC pun, menurut Nuni, tidak hanya sebatas menjadi sponsor acara tapi juga turun langsung ke lapangan.
“Para expertise HSBC dengan bidangnya masing-masing memberikan motivasi pada para dosen untuk mengarah pada agent of change. Sementara staf dari 26 cabang HSBC, bersama dengan PSF melakukan kunjungan pada komunitas-komunitas di daerahnya masing-masing,” ungkap Nuni.
Project Manager Program Kerjasama HSBC-PSF , Wahyoe Soedarmono menjelaskan materi yang diberikan pada ToT ini meliputi treasury management, risk management, credit and lending management dan banking operations.
“Mendorong pendalaman finansial untuk pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari penguatan peran perbankan sesuai dinamika ekonomi global dan domestik yang cepat berubah. Oleh karena itu, diversifikasi produk selain kredit sangat diperlukan sebagai sumber pendapatan baru perbankan,” kata Wahyoe.
Selain di Jakarta, Wahyoe menyampaikan, untuk tahun ini akan diselenggarakan juga di Surabaya. Dan target untuk tiga tahun ke depan, program ini dapat mencapai 600 dosen dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
Laporan: Muhammad Hafidh