KedaiPena.Com – Budayawan Ridwan Saidi di Jakarta, ditulis Senin (21/11) mengatakan, safari politik Presiden Jokowi ke berbagai ormas dan markas TNI dan Polri, tidak perlu dikhawatirkan dan hanya biasa saja.Â
Ibaratnya Jokowi menghibur hati, jalan-jalan untuk mencoba mencari solusi dari gerakan umat Islam pada 04 November 2016 lalu terkait masalah Ahok, dan diyakini akan berdampak pada jabatan Presiden.Â
“Ini bukanlah ‘sinyalemen’ negara dalam kondisi darurat perang yang akan dipersiapkan Jokowi. TNI pasti sudah memiliki hitungan dan analisis yang pasti tentang adanya ancaman bagi NKRI,” kata dia.
‎
Intinya, Ahok sudah menjadi problem geo-politik bangsa yang berpotensi memecah belah kerukunan umat beragama di Indonesia. Apalagi sinyal-sinyal kembalinya paham komunisme melalui gelombang imigran-imigran gelap dari Cina yang masuk ke Indonesia dan sudah menguasai basis-basis pantai pesisir di Indonesia secara illegal.
“Mereka memiliki identitas WNI (KTP) dan NPWP yang kita tidak mengetahui darimana mereka mendapatkannya. Solusinya adalah gelar Sidang Istimewa MPR RI untuk kembali ke UUD 1945 asli, sebagai bentuk rekonsialiasi nasional dan meneguhkan kembalinya jati diri bangsa Indonesia yang ber-Bhineka Tunggal Ika,” tegas dia.
Laporan: ‎Rustan Affandy