KedaiPena.com – Keberadaan rumah sakit sebagai salah satu sendi penting di masyarakat, mewajibkan rumah sakit untuk terus meningkatkan kompetensi layanan dan akreditasinya. Dan hal ini menjadi suatu keharusan, di saat perkembangan teknologi berlangsung dengan cepat dan juga untuk mengantisipasi potensi terjadinya wabah penyakit, seperti COVID-19.
Ketua Ikatan Rumah Sakit Jakarta Metropolitan (IRSJAM), Dr. R. Koesmedi Prihato, Sp.OT, M.Kes, menyatakan kejadian COVID 19 yang tak hanya melanda Indonesia, tapi dalam tatanan global, menunjukkan bahwa sektor kesehatan sangat berpengaruh pada setiap jenjang kehidupan.
“Hal tentunya berkaitan dengan keberadaan rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan. Kami harus bisa menyikapi setiap kejadian terkait kesehatan sekaligus mampu merespon perkembangan teknologi di bidang kesehatan,” kata Koesmedi dalam rangkaian acara Seminar Nasional PERSI di Harris Hotel Kelapa Gading, Selasa (12/7/2022).
Tak hanya itu, Koesmedi juga menyebutkan rumah sakit juga memiliki peran untuk memberikan sumbang saran kepada pemerintah terkait layanan kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
“Termasuk di dalamnya pembiayaan JKN, yang sudah enam tahun ini tidak mengalami perubahan. Padahal menurut regulasi, setiap dua tahun sekali harus ada penyesuaian,” ucapnya.
Sementara, Kompartemen Hukum IRSJAM – Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) DKI Jakarta, Uud Cahyono, DH, MARS, CLA, menyebutkan dalam Seminar Nasional PERSI ini juga memberikan kesempatan kepada para anggota untuk saling bertukar pikiran terkait beberapa perubahan dalam pengurusan perizinan maupun perubahan tata kelola rumah sakit.
“Berbagai perubahan, baik perizinanan maupun tata kelola menjadi bagian dalam pembahasan di seminar ini. Karena, beberapa rumah sakit membutuhkan tukar pikiran dengan rumah sakit lainnya, yang sudah lebih dahulu melakukan perubahan,” kata Uud.
Ia menyebutkan walaupun seminar ini digelar oleh PERSI Jakarta, tapi peserta yang hadir tak hanya berasal dari Jakarta atau sekitarnya.
“Ada juga yang berasal dari luar Jawa, yang hadir untuk berdiksusi atau mengikuti workshop tata laksana IGD atau NICU atau layanan lainnya di rumah sakit,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa