KedaiPena.com – Sinyal naiknya harga BBM Subsidi kembali menguat dengan diumumkannya akan dilakukan pencairan dana bantuan sosial (Bansos) melalui akun sosial media Presiden Joko Widodo maupun Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Tercatat ada penambahan nilai dana bansos hingga Rp24,17 triliun, yang terbagi menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT) Rp12,4 triliun dan bantuan subsidi bagi pekerja dengan penghasilan di bawah Rp3,5 juta per bulan, senilai Rp9,6 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan anggaran subsidi dan kompensasi untuk BBM dan listrik melonjak tiga kali lipat hingga mencapai Rp502 triliun.
Dan diperkirakan masih terus mengalami kenaikan hingga Rp698 triliun, sebagai dampak Dari kenaikan harga pangan dan energi yang dipicu oleh kondisi geopolitik dunia.
“Anggaran subsidi BBM sangat besar di atas Rp600 triliun ini lebih banyak dinikmati oleh kelompok menengah atas. Hanya 5 persen subsidi solar Yang dinikmati keluarga miskin. Sementara subsidi pertalite hanya 20 persen yang dinikmati kelompok tidak mampu dan miskin,” kata Sri, Selasa (30/8/2022).
Dalam Rapat Terbatas, ia mengungkapkan diputuskan untuk memberikan bansos tambahan BLT dan subsidi gaji. Selain itu, diputuskan juga bahwa kepala daerah untuk menggunakan 2 persen dana transfer umum, baik itu dana alokasi umum (DAU) dan dana bagi hasil (DBH) sebesar Rp2,17 triliun untuk membantu angkutan umum, ojek, nelayan, serta bansos tambahan.
“Presiden berharap pengalihan bantuan subsidi BBM ke kelompok paling membutuhkan dan miskin dapat meringankan beban akibat tekanan kenaikan harga-harga yang meningkat,” ucapnya.
Pembahasan terkait memberikan bantuan secara tepat sasaran yang terus menggaung sejak pembahasan harga BBM, menjadi sinyal bahwa dengan turunnya bansos, maka harga BBM Subsidi pun akan naik. Apalagi, data BBM Subsidi juga menunjukkan bahwa cadangan sudah mendekati batas kuota. Diperkirakan, kenaikan harga BBM Pertalite di SPBU Pertamina masih akan berada di kisaran Rp10 ribu.
Laporan: Ranny Supusepa