KedaiPena.Com- Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu Muslim Arbi menduga melonjaknya harga beras dan pemberian gelar pemberian gelar Jenderal Kehormatan kepada Menteri Pertahanan atau Menhan Prabowo Subianto merupakan upaya untuk mengalihkan isu soal kecurangan Pemilu 2024.
Muslim Arbi menegaskan, dugaan itu muncul lantaran kenaikan harga beras tiba-tiba muncul di tengah sorotan soal dugaan kecurangan Pemilu 2024 yang terjadi pasca pencoblosan di tanggal 14 Februari. Terlebih kenaikan harga beras yang mendadak selaras dengan desakan dari kampus dan kelompok masyarakat.
“Di tengah protes keras dari berbagai kalangan masyarakat itu, lalu muncul pemberitaan viral di lapangan. Beras malah. Ibu-ibu menjerit di mana-mana,” kata Muslim Arbi dalam keterangan tertulis, Kamis,(29/2/2024).
Muslim Arbi mengatakan, kenaikan harga beras ini telah membuat masyarakat berteriak. Muslim Arbi menekankan, karena kenaikan harga beras ini sebagian masyarakat lupa soal isu kecurangan pilpres.
“Karena tuntutan perut jauh lebih penting dan mendesak di banding soal kecurangan pilpres dan Makzulkan Joko Widodo,” papar Muslim Arbi.
Muslim Arbi melanjutkan, selepas mencuatjya isu beras mahal muncul lagi persoalan baru yakni penganugerahan pangkat Jendral bintang 4 kepada Prabowo yang telah dipecat dari TNI. Menurut Muslim Arbi hal tersebut telah menciptakan pro-kontra.
“Soal pangkat Jendral bintang 4 yang diberikan oleh Joko Widodo itu. Publik elit dan kalangan menengah sedang terbawa arus soal jendral bintang 4 itu,” kata Muslim Arbi.
Meski demikian, Muslim Arbi yakin, bahwa dua isu tersebut tak akan melunturkan sikap kritis dari para civitas akademika. Muslim Arbi optimis para civitas akademika akan tetap bersuara menetang ke ketidakadilan yang terjadi.
“Nampak nya isu beras mahal, penganugrahan Jendral kehormatan Bintang kepada Prabowo Subianto tidak akan mengecoh semangat para penyelamat Republik untuk terus bergerak untuk Jatuhkan Presiden Joko Widodo,” pungkasnya.
Laporan: Tim Kedai Pena