KedaiPena.com – Komunitas Federal Citeureup di usianya yang kedua, mengharapkan agar kekompakan para anggota tetap menjadi utama. Tentunya, tanpa mengabaikan kepentingan keluarga.
Ketua Federal Citeureup, Didin Nurman menyatakan Milangkala Feci ke 2 seharusnya diselenggarakan pada 16 Agustus 2022. Karena pada 16 agustus Tahun 2020 lah, Federal Citeureup dideklarasikan di daerah Gunung Bunder.
“Berhubung di bulan Agustus kita banyak acara, jadi milad kita dimundurkan di hari ini, 26-27 November,” kata Didin saat ditemui, Sabtu (26/11/2022).
Ia menyampaikan bahwa anggota dari komunitas Federal Citeureup ini berjumlah sekitar 40 orang, hanya yang aktif tak sebanyak itu.
“Yang penting di komunitas, masih ada kekompakan dan silaturahmi. Kalau gowesnya itu kan ada yang terbentur juga sama kebutuhan keluarga. Lebih baik mendahulukan kebutuhan keluarga dari pada gowesnya,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan tidak terlalu mempermasalahkan anggota komunitasnya yang tidak rutin untuk berkumpul.
“Yang penting kontribusi dan sumbangsihnya, entah itu support atau entah itu sedikit rejekinya biar membantu terlaksananya acara ini,” tandasnya.
Adapun acara Milangkala Feci ke 2, dimulai dengan pembacaan do’a dari Ustadz Al Misbah, yang diikuti dengan sambutan dari Komandan Federal Citeureup Om Cece, hiburan musik, doorprice, senam aerobik, penyampaian materi olahraga Bersepeda, penggalangan dana untuk saudara saudara di Cianjur yang terdampak gempa, pemaparan tentang bahaya narkoba dari BNN, dan diakhiri dengan sesi foto bersama.
Di sela kegiatan milad, disini mengungkapkan ketidaksetujuannya atas penghapusan anggaran untuk jalur sepeda, misalnya seperti yang sempat terjadi di Jakarta.
“Alasan apa sudah di bangun, kok tiba-tiba dihapuskan anggaranya. Mestinya harus ada kejelasan. Karena transportasi nomor satu yang bebas dari polusi itu ya sepeda,” ucapnya.
Ia juga menyatakan kegiatan komunitas bersepeda pun memiliki nilai positif dan bermanfaat.
“Gerakan Gowes Untuk Bumi, bersepeda sambil menanam itu kan sangat positif dan bermanfaat. Begitu pula Bike2Work Bogor pun saya pernah dengar ada wacana untuk membersihkan Sungai Ciliwung tetapi saya tidak banyak tahu juga detailnya seperti apa,” ucapnya lagi.
Ia juga menyatakan ketidaksetujuannya pada anggapan jalur sepeda membuat macet jalan raya.
“Bagi saya pribadi para pesepeda dan para pejalan kaki pun hampir sama hak-nya dan bahkan diundang-undang pun sudah terlindungi. Saya harapkan Pemerintah lebih memperhatikan kepada para pesepeda untuk lebih diprioritaskan,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Rafik