KedaiPena.com – Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) menggelar Malam Anugerah Kemanusiaan bagi para donatur dan juga mitra-mitra strategis yang selama ini telah ikut bekontribusi dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Palestina. Kegiatan yang merupakan bagian dari peringatan Palestine Solidarity Day tersebut juga menghadirkan tokoh-tokoh agama, anggota dewan DPR RI dan juga berbagai institusi swasta, pendidikan dan perwakilan komunitas.
Sekretaris Jendral KNRP Suhartono menyatakan apa yang dilakukan oleh para donatur KNRP bukanlah sekedar memberikan sedekah namun juga turut ambil bagian dari perjuangan pembebasan Palestina. Sebagaimana pandangan para pejuang Palestina sendiri, mereka menganggap Indonesia khususnya KNRP bersama mitranya adalah bagian dari mereka
“Mereka tidak menganggap apa yang kita berikan itu sebagai infak, donasi atau sedekah. Mereka menganggap kita adalah part of the battle, bagian dari pertempuran. Mereka bertempur dengan jiwa raganya, kita bertempur dengan harga benda,” kata Suhartono saat membuka acara, dikutip Sabtu (8/12/2024).
Suhartono pun mengatakan dalam waktu dekat KNRP akan membersamai warga Palestina yang berada di kamp pengungsian Lebanon yang sudah porak-poranda.
“Selama 2024 ini, KNRP telah melakukan total 103 kali penyaluran, mulai dari air bersih, sembako, makanan siap saji, obat-obatan, uang tunai, mobil ambulan, daging qurban dan sebagainya. Di tahun 2025 nanti, atas dukungan mitra dan donatur semua, kita bisa melakukan lebih dari apa yang sudah kita lakukan tahun ini,” ucapnya.
Anggota DPR RI Komisi IX, Fraksi PKS, Anis Byarwati mengatakan bahwa Palestina telah sejak lama melawan penindasan dan ketidakadilan, dan perjuangan mereka adalah perjuangan bangsa Indonesia yang peduli terhadap hak asasi manusia.
“Seperti yang kita ketahui bersama, saat ini semua mata dunia tertuju pada perang di Gaza dan sekitarnya akibat eskalasi militer Israel. Konflik di sana telah berlangsung selama puluhan tahun, dengan berbagai upaya perdamaian yang belum membuahkan hasil. Namun, hingga kini penindasan masih terus terjadi.Intensitas perang yang semakin tinggi dalam beberapa bulan terakhir telah membuat rakyat Palestina hidup dalam kondisi sulit dan penuh ketidakpastian. Puluhan ribu jiwa telah menjadi korban, termasuk anak-anak dan perempuan. Hingga hari ini, memasuki hari ke-428 agresi Israel, tercatat korban jiwa mencapai 44.612 orang, sementara korban luka-luka sebanyak 105.834 orang. Kondisi ini telah memicu kemarahan dan simpati dari berbagai belahan dunia, termasuk kita di Indonesia,” kata Anis dalam kesempatan yang sama.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk membantu rakyat Palestina, salah satunya melalui pengumpulan donasi dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza.
“Saya berterima kasih atas upaya KNRP dalam menyampaikan bantuan dari kita semua kepada saudara-saudara kita di Palestina. Dukungan dan aksi KNRP yang tanpa lelah terus berjuang menggalang bantuan, baik moral maupun materi, adalah wujud nyata kepedulian bangsa Indonesia terhadap penderitaan rakyat Palestina. Saya sangat mendukung kerja-kerja KNRP dan berharap mereka terus menguatkan barisan, mengukuhkan semangat, serta melibatkan lebih banyak pihak dalam perjuangan ini,” ujarnya.
Anis pun mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus memperkuat solidaritas dan kerjasama dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina.
“Mari kita tingkatkan dukungan melalui berbagai inisiatif dan kegiatan, baik berupa bantuan moral maupun material. Peran kita dalam menggalang donasi, menyebarluaskan informasi, dan mendukung kegiatan kemanusiaan adalah kontribusi penting untuk meringankan beban saudara kita di Palestina,” ujarnya lagi.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Gaza, agresi militer Israel telah menyebabkan 10.000-14.000 orang menderita cacat, mulai dari amputasi anggota badan hingga kehilangan penglihatan dan pendengaran. Terdarpat sekitar 10 ribu kasus infeksi di Jalur Gaza utara yang berarti jumlah penyandang disabilitas akan meningkat dua kali lipat. Rumah sakit menjadi tidak mampu memberikan layanan, mengingat kurangnya pasokan medis dan bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk.
Laporan: Tim Kedai Pena