KedaiPena.Com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berharap agar pelajar atau generasi muda di Tangsel tidak hanya memiliki wawasan terkait sejarah nasional saja tetapi juga sejarah kota sendiri.
Demikian disampaikan oleh Kepala Seksi Sejarah dan Tradisi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel, Rohmat dalam perbincangan dengan KedaiPena.Com, di sela-sela kegiatan lawatan sejarah daerah (Laseda) di Lapangan Balai Kota Tangsel, Maruga, Ciputat, Kamis, (22/8/2019).
Laseda sendiri adalah bagian dari kegiatan Lawatan Sejarah Nasional (Lasenas) yang telah berjalan dan menjadi program rutin di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
“Sebagai generasi penerus, wajib untuk mengetahui apa yang telah ada dan pernah terjadi sehingga menjadi sejarah yang patut dikenang dan tetap dijaga kelestariannya oleh anak-anak kita kedepanya,” papar dia.
Rohmat mengakui untuk saat ini banyak para ‘milenial’ sebutan anak untuk anak muda jaman sekarang tidak mengetahui keberadan tempat dan monumen di kota Tangsel.
Keberadaan monumen yang dimaksud Rohman, adalah monumen Palagan Lengkong, atau yang sering disebut Monumen Lengkong.
“Bangunan yang dibuat pada tahun 1993 ini dibuat untuk mengenang peristiwa Lengkong yang menewaskan 34 taruna dan 3 perwira, yakni Mayor Daan Mogot, Lettu Soebianto dan Lettu Soetopo,” papar dia.
Sementara itu ditemui terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel, Taryono mengapresiasi kegiatan Laseda lantaran penting dan strategis dalam pembangunan generasi cerdas dan berkarakter yang berakar pada sejarah budaya daerah.
“Sekaligus mengajarkan rasa mencintai sejarah akan membangun karakter peserta didik dan sebagai jembatan bagi generasi muda untuk pembangunan karakter melalui mengenal, melestarikan, mengembangkan, dan mencintai sejarah dan budaya daerah,” tegas dia.
Dia juga berharap agar kegiatan Laseda ini dapat membuat milenial menggali, menjaga, melestarikan, membina, dan mengembangkan kebudayaan yang ada di Kota Tangerang Selatan.
“Menjadi pintu masuk generasi muda di Tangsel mencintai sejarah dan kebudayaan di kotanya,” pungkas dia.
Laporan: Sulistyawan