KedaiPena.com – Upaya menjadikan Balai Uji Standar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BUSKIPM) sebagai lembaga terpercaya dan profesional dilakukan dengan melakukan konsultasi publik. Dengan tujuan, mampu menyaring masukan dan kritikan untuk memastikan pelayanan BUSKIPM dapat dilakukan secara optimal dan profesional.
Kepala BUSKIPM Dr. Ir. Woro NES, MP, menyampaikan dalam membuat perencanaan pelayanan, BUSKIPM selalu melakukan manajemen risiko untuk memastikan tujuan organisasi dapat tercapai.
“Dalam penerapannya untuk peningkatan pelayanan publik, BUSKIPM selalu menerapkan identifikasi risiko dan komunikasi risiko. Sehingga bisa mengantisipasi, bukan hanya potensi masalah yang timbul di laboratorium tapi juga mengurangi keluhan dari penerima layanan,” kata Woro dalam acara Forum Konsultasi Publik dan Komunikasi Risiko Standar Pelayanan BUSKIPM, Rabu (26/1/2022).
Dalam melakukan pelayanan, Woro menyebutkan BUSKIPM selalu dievaluasi secara rutin. Untuk memastikan, setiap potensi risiko dapat diantisipasi.
“Termasuk dalam memastikan parameter pengujian. Secara rutin akan dilakukan evaluasi untuk penambahan dan pengurangan parameter uji. Untuk yang sudah jarang atau tidak ditemukan penyakitnya, maka akan kita keluarkan. Untuk yang baru, ya kita tambahkan,” ucapnya.
Untuk tahun ini, lanjutnya, target PNBP yang dipatok adalah sekitar Rp1,6 miliar.
“Selain itu, masih akan dilanjutkan kerjasama internasional yang sudah berjalan saat ini, yaitu kolaborasi riset dengan China untuk dua parameter penyakit udang, IHHNV dan WSSV. Dan akan ada kolaborasi juga dengan Jepang, terkait virus Megalocyti dan RSIV,” ucapnya lagi.
Woro mengharapkan dengan adanya konsultasi publik, pihak BUSKIPM dapat menampung semua saran, masukan dan kritikan, baik dari masyarakat, pengguna layanan maupun pemangku kepentingan.
“Konsultasi publik merupakan salah satu instrumen kunci dalam proses pengaturan atau regulatory process,” pungkasnya.
Laporan: Natasha