KedaiPena.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memperkuat komitmen pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah melalui Kampanye Jelajah Bersih Negeri 2023. Kampanye ini digiatkan melalui aksi bersepeda dari Bali hingga Jakarta untuk menggerakkan peran aktif seluruh pihak di setiap kota yang dikunjungi.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), Rosa Vivien Ratnawati menyatakan tur kampanye sepeda dari Bali hingga Jakarta ini merupakan rangkaian kegiatan menuju Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) pada 21 Februari nanti.
“Melalui momentum ini, kita mendorong semua pihak dalam mewujudkan tuntas kelola sampah untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Vivien, ditulis Rabu (15/2/2023).
Ia menyebutkan peringatan HPSN 2023 bertujuan untuk memperkuat peran pemerintah daerah dalam melaksanakan pengelolaan sampah, serta menumbuhkan partisipasi publik dalam upaya mencapai zero emisi melalui gerakan memilah sampah dari sumbernya.
“Keterlibatan berbagai pihak dalam upaya pengelolaan sampah melalui multi stakeholder perlu kita tingkatkan, karena keberhasilan upaya pengelolaan sampah memerlukan kolaborasi program baik pusat, daerah, dunia usaha dan masyarakat,” ujarnya.
Peringatan HPSN, lanjutnya, turut mendorong peran aktif produsen dan pelaku usaha lainnya dalam implementasi bisnis hijau dengan menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi.
“Pengembangan rantai nilai pengelolaan sampah di seluruh sektor secara sistematis dan integratif dapat dilakukan di setiap aksi pengurangan sampah hingga berdampak positif kepada penurunan emisi di sektor pemukiman, industri, pendidikan dan lainnya,” tandasnya.
Sebagai informasi, aksi tur kampanye Jelajah Bersih Negeri 2023 dimulai sejak 8 Februari 2023 di Bali dengan pelepasan rombongan pesepeda oleh Wakil Menteri LHK. Tim pesepeda tersebut terbagi dua jalur menempuh Bali hingga Jakarta, yaitu tim jalur utara yang melintasi Banyuwangi, Pasuruan, Surabaya, Tuban, Indramayu, hingga Jakarta. Sementara tim yang melalui jalur selatan dimulai dari Yogyakarta menuju Purwokerto, Cilacap, Bandung, Depok, dan Jakarta.
Dalam kurun waktu 10 hari perjalanan, tim Jelajah Bersih Negeri sudah mengunjungi lokasi-lokasi best practice pemanfaatan rantai nilai pengelolaan sampah, seperti di Desa Penglipuran yang merupakan Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center Klungkung Bali. Selanjutnya memotret partisipasi publik di Muncar Banyuwangi, industri recycling plastik di Pasuruan, pengolahan sampah menjadi energi listrik di Benowo Surabaya, pengembangan refuse derived fuel (RDF) di PT Semen Indonesia Tuban, pengolahan sampah organik skala besar di Kudus, serta bank sampah binaan PT Pertamina di Indramayu.
Laporan: Ranny Supusepa