KedaiPena.com – Aksi nyata dalam bidang kesehatan masyarakat, dilakukan RS Yarsi dengan menggelar Bakti Sosial Operasi Katarak. Diharapkan, kegiatan ini mampu mengurangi jumlah penderita gangguan katarak, yang umumnya terjadi sebagai akibat penuaan.
Direktur Utama RS Yarsi, dr Mulyadi Muchtiar, MARS, menyebutkan Bakti Sosial Operasi Katarak yang diselenggarakan kali ini merupakan hasil kerjasama RS Yarsi dengan YARSI Save Vision, yang didukung oleh IDI Jakarta Pusat, Perdami, RNI Mandiri, dan Akebono.
“Langkah awal untuk membantu masyarakat Indonesia dalam mengatasi permasalahan kesehatan, yang saat ini difokuskan untuk operasi mata katarak,” kata dr Mulyadi dalam sambutannya saat Bakti Sosial Operasi Katarak di RS YARSI Jakarta, Minggu (12/2/2023).
Ia menyebutkan ada 600 penderita gangguan katarak yang mendaftar dan setelah dilakukan pemeriksaan awal, ada 54 penderita katarak yang dinyatakan dapat mengikuti tindakan operasi katarak.
“Dan yang hadir hari ini ada 47 orang, yang berasal dari beberapa wilayah Jakarta dan sekitarnya,” ucapnya.
dr Mulyadi menyebutkan kegiatan kolaborasi ini diharapkan dapat membantu kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan.
“Kami membuka pintu bagi semua pihak, misalnya lembaga zakat, untuk dapat memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan,” ucapnya lagi.
Salah satu pasien yang berasal dari Bekasi, Jasman (67) menyatakan rasa syukurnya dapat mengikuti operasi katarak yang diselenggarakan oleh RS Yarsi ini.
“Sudah satu tahun saya merasakan penglihatan menjadi kabur. Awalnya hanya tipis saja. Tapi semakin lama, semakin gelap. Kemarin itu, anak saya yang mendaftarkan. Lalu saya dihubungi via aplikasi untuk mengikuti pemeriksaan awal. Setelah dinyatakan dapat mengikuti operasi, saya diinfo untuk datang jam 7 pagi,” kata Jasman saat ditemui paska tindakan.
Ia menceritakan, awalnya merasa agak gugup. Tapi setelah dijalani ternyata tidak terasa sakit.
“Cuma agak ngilu di mata saat tadi dilakukan operasi,” tuturnya.
Para pasien yang sudah mendapatkan tindakan, diberikan obat tetes dan dijelaskan tentang cara pemberian obat.
“Setelah operasi, matanya akan ditutup. Nanti sampai di rumah, bisa dibuka untuk pemberian obat tetes. Dan penutupan mata ini diharapkan dilakukan selama satu minggu untuk mencegah infeksi. Para pasien bisa tetap melakukan aktivitas, selama menjaga kebersihan seputar mata,” kata salah satu staf RS Yarsi yang berada dalam ruang operasi.
Laporan: Ranny Supusepa