KedaiPena.Com- Para buruh menolak rencana pemerintah untuk menerapkan program Tabungan Perumahan Rakyat atau Tapera yang memotong gaji karyawan swasta. Penolakan para buruh ditandai dengan aksi unjuk rasa yang digelar di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (6/6/2024).
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menegaskan, bahwa penolakan Partai Buruh terharap program Tapera lantaran memberatkan di tengah daya beli yang turun. Para buruh, Said Iqbal, juga harus merasakan inflasi yang melambung hingga angka 8 persen.
“Ini memberatkan di tengah daya beli buruh yang turun 30 persen akibat upah naik 1,58 persen sedangkan inflasi 8 persen ditambah lagi Tapera 2,5 persen,” jelas Said.
Said menegaskan, para buruh juga telah mengalami pemotongan sebesar 12 persen yang meliputi jaminan pensiun, kesehatan dan hari tua. Tentunya dengan potongan Tapera bakal lebih memberatkan para buruh.
“Buruh sudah dipotong jaminan pensiun 1 persen, jaminan kesehatan 1 persen, PPh 21 pajak, jaminan hari tua 2 persen, sekarang Tapera 2,5 persen total mendekati hampir 12 persen,” beber Said.
Said pun mengaku khawatir dengan serangkaian potongan tersebut para buruh hanya bisa membawa slip gaji ke rumah saat datangnya waktu gajian di awal bulan.
“Dalam kesempatan ini kami menyampaikan ke bapak presiden Jokowi bisa-bisa buruh pulang ke rumah cuma bawa slip gaji,” tegas Said.
Atas kondisi itu, Said meminta agar pemerintah, dapat mencabut Peraturan Pemerintah atau PP Nomor 21 Tahun 2024 tentang Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
“Karena ini kami meminta pemerintah mencabut PP 21 tentang Tapera,” tandas Said.
Laporan: Tim Kedai Pena