KedaiPena.Com – Sejumlah Mahasiswa HMI MPO Cabang Serang menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Serang saat berlangsungnya sidang paripurna istimewa hari jadi kota yang ke 14 Tahun, Selasa, (10/8/2021). Para mahasiswa tersebut terlihat menggunakan APD Covid-19 saat menggelar aksinya.
Salah satu perwakilan aksi tersebut, Irham Magfuri Jamas mengatakan, jika berdasarkan hasil penelusuran ditemukannya anggaran di Pemerintah Kota (Pemkot) Serang yang dianggap mubazir.
“Hasil penelusuran kami ada Rp10 miliar lebih anggaran yang mubadzir, padahal ini masyarakat sedang susah karena dilanda pandemi Covid-19,” ucapnya, Selasa (10/8/2021).
Ia menyampaikan, anggaran yang dinilai mubadzir tersebut, diantara lain yaitu anggaran sewa rumah dinas pimpinan, sewa akuarium yang mencapai ratusan juta dan perjalanan dinas.
“Rumah dinas dalam hal ini rumah dinas pimpinan, kita menemukan anggaran Rp. 570 juta, belum lagi biaya rehabilitasi rumah dinas walikota sebesar Rp. 199 juta dan ada biaya rehabilitasi rumah dinas wakil walikota sebesar Rp. 170 juta. Menurut kami anggaran tersebut adalah lelucon, karena kota serang sendiri belum punya rumah dinas, dan kota serang menganggarkan untuk sewa rumah dinas,” sambungnya.
Tidak hanya itu, kata dia, pihaknya juga meminta untuk dilakukannya evaluasi kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) mulai dari Sekretaris Daerah Kota Serang beserta jajarannya.
Selain itu, tegas dia, pihaknya juga meminta untuk dilakukannya evaluasi dari badan anggaran (Banggar) DPRD Kota Serang. Hal ini, lantaran Banggar DPRD Kota Serang telah kecolongan.
“Evaluasi kinerja TAPD dan anggota Banggar, serta meminta kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota untuk melupakan RPJMD dan fokus terhadap penanganan pandemi. Terakhir, anggarkan kembali program pemberdayaan disabilitas yang tahun 2021 ini di hapuskan,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi