Kedaipena.Com – Politikus yang juga Ketua DPP Partai Nasional Demokrat (NasDem) Irma Suryani Chaniago menilai, wajar dengan dinamika yang terjadi saat ini di partai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.
Menurut Irma, begitu ia disapa adanya permintaan dari sejumlah kader untuk
mensukseskan partai Demokrat hal yang biasa lantaran partai politik itu dinamis.
“Soal pak Moeldoko diminta untuk ikut suksesi di partai demokrat oleh internal demokrat menurut saya sah sah saja, kemudian beliau berhasil atau tidak itukan suratan tangan. Politik itu dinamis, kerajaan dan pemerintahan saja bisa terjadi kudeta, apa lagi partai politik, kenapa harus kebakaran jenggot jika AHY mengakar?,” ucap Irma saat dihubungi, Rabu, (3/2/2021).
Irma juga mengatakan, jika partai politik bukanlah milik pribadi atau keluarga, karena siapaun memiliki hak memilih dan dipilih.
“Jangan berumah di tepi pantai jika tidak ingin diterjang ombak!, Partai politik itu bukan milik pribadi atau keluarga, siapapun punya hak memilih dan dipilih,” kata Irma.
Irma memandang, jika polemik kudeta yang terjadi di Partai Demokrat saat ini merupakan cara bermain politik melankolis dan playing victim yang tidak relevan pada saat ini.
“Berhenti memainkan politik melankolis dan playing victim untuk raih simpati, karena gaya itu sudah lewat 15 tahun lalu, sekarang sudah tidak relevan,” katanya.
Irma meminta, agar AHY bersama Partai Demokrat dapat menghentikan politisasi yang tidak konstruktif. Pasalnya, Irma mengatakan, saat ini masyarakat sedang membutuhkan kebersamaan dalam mengatasi pandemi Covid-19.
“Jadilah negarawan, rakyat sedang butuh kebersamaan dalam mengatasi pendemi, stop politisasi yang tidak konstruktif, gimana mau pimpin Indonesia? Saat ini rakyat membutuhkan pemimpin masa depan yang memiliki konsistensi dan tangguh dalam menyelesaikan masalah-masalah bangsa, bukan pemimpin yang selalu meminta perlindungan rakyat dengan gaya-gaya melankolis,” jelasnya.
Irma menyarankan, agar AHY dan Demokrat dapat menghadapi masalah dengan tenang dan tangguh, tertawa memperkuat pondasi guna tidak mudah goyah jika diterpa angin.
“Santai saja, politik itu dinamis, kedudukan itu bukan milik pribadi yang tidak boleh di utak atik, parpol itu milik rakyat, siapapun yang bisa dan dipilih jadi pemimpin parpol kenapa tidak? Belajar tangguh dan kuatkan akar agar tidak goyah diterpa angin,” tandas Irma.
Laporan: Muhammad Lutfi