KedaiPena.Com – Seribuan demonstran
dari berbagai kalangan seperti mahasiswa, buruh, aktivis lingkungan, jurnalis, dosen, dan musisi melakukan aksi penolakan terhadap Omnibus Law Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja akan berkumpul.
Para demonstran akan berkumpul di Gejayan, Yogyakarta, untuk menyuarakan tuntutannya melawan aturan sapu jagat tersebut Senin, (9/3/2020). Gerakan ini sendiri bernama Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) #GejayanMemanggil #GagalkanOmnibusLaw.
Dalam pernyataan sikap yang diterima oleh KedaiPena.Com, gerakan aliansi rakyat bergerak didasari lantaran Omnibus Law adalah produk hukum yang familiar di negara dengan tata hukum Anglo-Amerika.
Dengan tujuan untuk melakukan “sapu bersih” atas masalah-masalah yang timbul dalih yang sama kemudian digunakan rezim hari ini untuk melakukan pintasan atas masalah yang ada.
“Hal-hal seperti rendahnya Indeks Persepsi Korupsi (CPI), kemudahan administrasi untuk berusaha dan investasi menjadi katalis masalah-masalah yang ada,” bunyi pernyataan sikap tersebut.
Dalam pernyataan sikap tersebut disebutkan bahwa alasan-alasan tersebut kemudian justru dibenturkan dengan produk hukum berjenis Omnibus Law atau RUU Cipta Kerja yang malah merampas hak-hak dasar warga negara dan ruang hidup fisik dan/atau non-fisik yang ada di Indonesia.
“Indikasi masalah kemudian hadir ketika gelombang protes Omnibus Law Cipta Kerja tereskalasi secara masif hampir di seluruh wilayah Indonesia,” kutip pernyataan sikap tersebut.
Setidaknya kurang ada 6 hal secara garis besar dari sekian banyak implikasi negatif RUU Cipta Kerja yang kemudian harus digaris bawahi lantaran dapat merampas hak-hak dasar warga negara dan ruang hidup fisik dan/atau non-fisik yang ada di Indonesia.
Berikut tuntutan Aliansi Rakyat Bergerak:
1. Gagalkan Omnibus Law ( RUU Cipta Kerja, RUU Perpajakan, RUU Ibu Kota Negara dan RUU Kefarmasian).
2. Dukung pengesahan RUU P-KS dan Tolak RUU Ketahanan Keluarga.
3. Memberikan mosi tidak percaya kepada pemerintah dan seluruh lembaga negara yang mendukung pengesahan Omnibus Law.
4. Mendukung penuh mogok nasional dan menyerukan kepada seluruh element rakyat untuk terlibat aktif dalam mogok nasional tersebut.
5. Lawan tindakan represif aparat dan ormas reaksioner.
6. Rebut kedaulatan rakyat, bangun demokrasi sejati.
Laporan: Muhammad Hafidh