KedaiPena.Com – Koordinator Gerakan Bersama Buruh Pekerja (Geber) BUMN, Ahmad Ismail mengatakan, jika di tengah pandemi Covid-19 pemerintah harus tetap menjaga iklim usaha untuk kondusif.
Salah satu yang bisa dilakukan, kata Ais begitu ia disapa, ialah dengan mengoptimalkan program Pemulihan Ekonomi Nasional atau PEN.
“Nah program PEN yang selama ini dijalankan pemerintah harus benar-benar di kawal agar iklim usaha itu menjadi optimal,” ucap Ais begitu dirinya disapa dalam PHD Corner dikutip dari akun youtube KedaiPena.Com, Minggu, (11/7/2021).
Sementara untuk perusahaan disaat dunia usaha berdampak akibat pandemi Covid-19, Ais mengatakan, diperlukan keterbukaan informasi terhadap kondisi di dalam perusahaan.
“Harus di interaksikan dengan para pekerja atau serikat pekerja yang ada disana sehingga mereka sama-sama tahu soal itu,” tambahnya.
Selain itu, dirinya menyampaikan, para pekerja pun harus menyiapkan dirinya untuk beradaptasi dengan perkembangan atau perubahan yang pesat.
“Ya mau tidak mau kita harus siap untuk beradaptasi dengan negara industri yang mungkin persiapannya kurang matang,” katanya.
Menurutnya, saat ini peta industrialisasi yang mungkin belum matang, namun terdapat permasalahan yang sedikit berbelit, diantaranya SDM yang kurang, pembangunan SDM yang tidak penuh.
“Terus juga belum kaitannya infrastrukturnya yang kedua kaitannya juga tidak matang. Jadi memang entah apakah kita disebut proses negara yang salah dari awal atau seperti apa,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, Ais menjelaskan peran pemerintah dalam menentukan peta jalan industrialisasi perlu memiliki orientasi politik yang berbasis kemaslahatan. Munurut Ais, dalam konteks apapun membangun pola hubungan keberlangsungan tidak lagi dengan kemitraan.
“Karena dengan keberlangsungan semua pihak akan menyadari satu dengan yang lainnya harus saling menjaga dan bagaimana keduanya harus berjalan seiring, dunia berjalan dan para pekerja harus bekerja,” jelasnya.
Dirinya berharap, dari hal tersebut dapat menjadikan peta industrialisasi dalam konteks bernegara dapat memberikan kesejahteraan.
“Mudah-mudahan dari dua hal itu dalam konteks bernegara dapat melahirkan kesejahteraan umum yang kita harapkan,” tandasnya.