KedaiPena.Com – Maskapai nasional PT Garuda Indonesia (persero) Tbk, berikut anak perusahaannya berhasil mempertahankan kinerja positif sepanjang tahun 2016. Mereka mencatatkan laba bersih sebesar 9,36 juta dolar AS atau setara Rp124,5 miliar (kurs Rp13.300 per dolar AS) hingga akhir tahun dan mengangkut 35 juta penumpang baik Garuda Indonesia dan Citilink Indonesia.
Direktur PT Garuda Indonesia, M Arif Wibowo mengatakan, bahwa peningkatan positif tersebut sebenarnya tidak dibarengi dengan tren pertumbuhan industri penerbangan di dunia khususnya Asia Pasifik yang mengalami tekanan sejak lima tahun terakhir.
“Mulai dari pelambatan ekonomi global hingga mempengaruhi daya beli masyarakat. Namun Garuda Indonesia grup masih tetap bisa mempertahankan kinerja positifnya,†kata Direktur Utama Garuda Indonesia, M. Arif Wibowo dalam siaran pers kepada wartawan, Jumat (24/3).
Selain itu, kata Arif, jika mengacu kepada kajian kinerja industri penerbangan Asia Pasific yang dipublikasikan Bloomberg, ‘passenger yield industri’ penerbangan Asia Pasifik dalam lima tahun terakhir mengalami tren penurunan yang cukup signifikan, sekitar USC 9,6 per km pada tahun 2012 menjadi USC 6,2 per km di tahun 2016.
“Kajian tersebut menunjukkan industri penerbangan di kawasan Asia Pasifik meski meningkat dalam ‘traffic’ penumpang, namun mengalami penurunan ‘yield’ karena sebagian besar maskapai turut melakukan ekspansi dalam strategi pengembangan bisnisnya,†beber dia.
Kendati demikian, Arif menjelaskan, bertahannya Garuda Indonesia dalam trend positif, dikarenakan penggunaan strategi bisnis jangka panjang atau “Sky Beyondâ€.
Hal itu lah yang membuat Garuda Indonesia group mampu mempertahankan profitabilitas perusahaan melalui berbagai kebijakan, mulai dari program efisiensi perusahaan yang proporsional, konsolidasi kapasitas produksi, hingga penguatan lini servis dan operasional perusahaan.
“Perusahaan juga terus bertumbuh secara ekspansif dengan menjaga margin yang positif dan mencatat total pendapatan konsolidasi sebesar 3,86 miliar dolar AS,” pungkas Arif.
Laporan: Muhammad Hafidh