KedaiPena.com – Bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo membuka peluang calon wakilnya dari kalangan mana saja, termasuk purnawirawan TNI-Polri, untuk bersaing di kontestasi Pilpres 2024.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri peresmian relawan Gapura Nusantara di Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara, yang dihadiri oleh sejumlah purnawirwan perwira tinggi (Pati) dari tiga matra TNI dan kepolisian. Diantaranya Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna, Laksdya TNI (Purn) Agus Setiadi, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, Irjen Pol (Purn) Erwin Tobing, Irjen Pol (Purn) Fakrhrizal dan para jenderal lainnya.
“Semua sumber bisa kita ambil, bisa kita diskusikan. Siapa pun tokohnya cukup banyak,” kata Ganjar, dikutip Minggu (11/6/2023).
Ia menyatakan pihaknya masih fokus menjajaki kerja sama antar-partai. Jika tahap ini sudah rampung, maka pembahasan cawapres yang sudah disiapkan bisa dimulai.
“Nanti di situ kita akan berembug. Dan, tentu saja Ibu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga sudah menyampaikan, Pak Jokowi kemarin kita ajak bicara, dan kemudian nanti terakhirnya saya,” ujarnya.
Ganjar mengungkapkan setelah mengantongi dukungan dari empat partai politik, PDIP dan PPP selaku partai parlemen, serta Partai Hanura dan Perindo yang merupakan partai non-parlemen, ia merasa bangga dan mengucapkan terimakasih atas dukungan yang diberikan oleh Gapura Nusantara. Menurutnya, dukungan itu menjadi energi yang membuat semangat semakin mendidih.
“Banyak jenderal-jenderal yang hari ini mendukung saya. Saya merasa bangga dan menyampaikan terimakasih. Saya juga terharu, karena para senior kita ini sangat peduli dan tidak pernah berhenti untuk menjaga NKRI,” ujarnya lagi.
Ia menyatakan dukungan dan semangat para purnawirawan TNI Polri dalam memperjuangkan konsensus bernegara akan mendorong generasi muda memiliki pondasi kuat dalam menjaga bangsa dan negara.
“Mewujudkan kerukunan, menghormati perbedaan untuk mencapai cita-cita negara ini. Agar tidak diganggu dengan urusan perbedaan suku, agama, ras dan golongan yang sudah disepakati itu,” kata Ganjar lebih lanjut.
Dengan kesepakatan yang sudah menjadi pondasi kuat maka berikutnya yang menjadi fokus untuk masyarakat Indonesia adalah tentang isu-isu terkait kemajuan bangsa.
“Mewujudkan kerukunan, menghormati perbedaan untuk mencapai cita-cita negara ini. Agar tidak diganggu dengan urusan perbedaan suku, agama, ras dan golongan yang sudah disepakati itu. Misalnya tentang bagaimana memanfaatkan infrastruktur yang sudah dibangun Pak Jokowi, bagaimana kita bicara IKN harus selesai, bagaimana ekonomi bisa recovery dan bagaimana ekonomi baru bisa tumbuh perlu dikembangkan. Kalau itu bisa kita lakukan, maka cita-cita Indonesia sebagai negara besar bisa terwujud,” pungkasnya.
Laporan: Tim Kedai Pena