KedaiPena.Com – Bila Anda memikirkan antioksidan, apa yang terlintas dalam pikiran? Mungkin cranberry, blueberry, pecans, atau dark chocolate. Namun, sebuah penelitian menunjukkan ganja juga merupakan antioksidan yang manjur.
Dilansir dari Learngreenflower.com, salah satu studi paling awal untuk meneliti sifat antioksidan ganja diterbitkan pada tahun 1998.
Penelitian membandingkan efek dari cannabinoids dengan antioksidan Vitamin C dan Vitamin E dalam kaitannya dengan paparan glutamat, sebuah neurotransmitter yang terkait dengan perkembangan gangguan neurogenerative.
Para peneliti menemukan bahwa cannabinoids melindungi neuron dari kerusakan.
Yang mengherankan, cannabinoid cannabidiol, CBD, terbukti 30-50% lebih efektif daripada Vitamin E atau Vitamin C.
Selain itu, ganja juga bisa menghambat perkembangan alzheimer. Ganja juga dapat membantu demensia dan stroke.
Penyakit Alzheimer berdampak kepada lebih dari 46 juta orang di seluruh dunia. Sayangnya, angka-angka ini terus meningkat.
Sementara itu, ganja terbukti memiliki implikasi perubahan hidup dalam pengobatan alzheimer.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Alzheimer’s Disease mengungkapkan THC bisa menjadi pilihan pengobatan yang efektif karena khasiat neuroprotective dan antioksidan ganja.
Dan manfaatnya tidak berakhir di situ. Selain menjadi pengobatan yang efektif untuk penyakit alzheimer, penelitian juga menunjukkan ganja juga dapat mencegah timbulnya penyakit alzheimer.
Yang patut diingat, tulisan ini tidak menganjurkan pembaca untuk mengkonsumsi ganja, lantaran masih tergolong sebagai narkoba dan melanggar hukum. Tulisan ini merupakan bagian edukasi publik bahwa ganja memiliki sisi positif secara medis.
Laporan: Muhammad Hafidh