KedaiPena.Com- Komisi VI DPR RI mendukung penuh Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) untuk mengusut tuntas temuan fraud di dalam pengadaan rangkaian Kereta Cepat Jakarta Bandung (Whoosh) terutama dalam urusan pemenangan tender.
Demikian disampaikan Anggota Anggota Komisi VI DPR RI Firnando Ganinduto menanggapi temuan KPPU terkait fraud di megaproyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (Whoosh) yang melibatkan perusahaan China yakni PT CRRC Sifang Indonesia.
“Temuan KPPU ini harus di usut tuntas bahkan saya menyarankan agar ditindak lanjuti bersama pihak berwajib sehingga memberikan efek jera dan memperbaiki kondisi usaha di Republik ini,” kata dia kepada awak media di Jakarta, Selasa,(17/12/2024).
Firnando Ganinduto memastikan, akan menyarankan Komisi VI DPR RI untuk memanggil PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) yang merupakan konsorsium terkait proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (Whoosh) dan KPPU untuk mendalami dugaan fraud tersebut.
“Saya akan menyarankan Komisi VI untuk memanggil PT PSBI dan KPPU untuk membedah masalah ini sesuai tupoksi Komisi VI,” ungkap dia.
Politikus muda Partai Golkar ini melanjutkan, bahwa ke depan penguasaan terhadap pemenangan bisnis seperti ini tidak boleh lagi terjadi.
Ia menekankan, praktek fraud tidak bisa dipelihara terus menerus lantaran akan merusak mental dan menganggu stabilitas dunia usaha di Indonesia.
“Ini jelas merupakan tindak monopoli yang sangat merugikan persaingan usaha sehingga bisa berlarut tidak sehat, dampaknya tidak menarik untuk investor dan biaya ekonomi menjadi tinggi,” tandasnya.
Sebelumnya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU RI mengendus adanya dugaan persekongkolan dalam pengadaan rangkaian mega proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau yang lebih dikenal dengan nama Whoosh.
Dugaan fraud itu bersumber dari laporan masyarakat yang melibatkan PT CRRC Sifang Indonesia sebagai Terlapor I (yang juga merupakan panitia tender) dan PT Anugerah Logistik Prestasindo sebagai Terlapor II.
Laporan: Tim Kedai Pena