KedaiPena.com – Satgasus Segmen 3P (Pertanian, Perkebunan dan Perternakan) menggelar prototype makan siang minum susu untuk siswa yang dikemas dalam berbuka puasa dalam tema kegiatan “Edukasi Teknologi Pertanian Pada Generasi Alpha”.
Ketua Satgasus Jaga Pangan, Bungas Thomas Fernando Duling mengatakan satgasus jaga pangan adalah kumpulan pemerhati terhadap program astacita Prabowo-Gibran.
Diantaranya, sambung Nando, program unggulan cepat makan siang minum susu untuk anak sekolah atau santri, ibu menyusui dan ibu hamil, ketahanan pangan, swasembada pangan dan hilirisasi pertanian, perkebunan dan perternakan yang terdapat di 21 komunitas hilirasi.
“Satgasus jaga pangan sendiri terdiri dari kelompok Relawan Segmen 3P (Pertanian, Perkebunan dan Perternakan), akademisi, pelaku Relawan Segmen 3P, koperasi, pengusaha dan advokat,” terang Nando yang juga sebagai Sekjen Advokasi Rakyat untuk Nusantara (ARUN), Senin (1/4/2024).
Nando menjelaskan aktivitas ini merupakan gambaran dari sinergisitas pemerintah untuk menciptakan pasar yang mandiri untuk rakyat Indonesia serta memiliki dampak multi effect dalam sektor pertanian dan ekonomi mikro.
Dalam kesempatan ini, Nando juga mengapresiasi kehadiran jajaran Pemerintah Kota Tanggerang Selatan, antara lain Camat Pamulang, perwakilan BAPEDA, KESBANGPOL, Dinas Ketahanan pangan dan utusan dari KODIM 0506/Tgr.
“Pada momentum bulan puasa ini maka akan dilaksanakannya prototype makan siang minum susu untuk siswa dikemas dalam berbuka puasa diawali kegiatan “Edukasi Teknologi Pertanian Pada Generasi Alpha”,” jelas Nando.
“Para pelaksana kegiatan tersebut juga dapat dinilai sebagai “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”. Kenapa disebut seperti itu karna hal ini bagian dari pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) menuju Indonesia emas,” imbuhnya.
Nando yang dikenal sebagai aktivis 98 ini menambahkan bahwa tujuan kegiatan ini pun adalah untuk menjalankan pertumbuhan ekonomi hulu (Petani, Peternak, dan Pekebun).
“Kemudian menghadirkan mahasiswa dalam TPT MII sebagai saksi makan siang minum susu memiliki dampak multi efek (Pertumbuhan Ekonomi Rakyat),” ucap Nando.
“Sekaligus mengoptimalisasi pemanfaatan potensi limbah dapur umum program makan siang minum susu. Simulasi Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Rp15 ribu per anak dan potensi pendapatan dan serapan usaha rakyat. Pemanfaatan susu Ultra High Temperature (UHT),” tandasnya.
Laporan: Tim Kedai Pena