KedaiPena.com – RUNS Grup (RUNS Training dan RUNS Tour) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Direktorat Jenderal Kebudayaan Museum Sumpah Pemuda dan Tanjung Lesung menggelar acara ‘Geruduk Museum’.
Direktur RUNS Training, Drs Hefrizal menyatakan kegiatan Geruduk Museum digelar agar para pelajar memiliki minat untuk mengunjungi museum-museum yang ada di Indonesia sehingga mereka dapat mempelajari sejarah Indonesia dimasa lampau. Museum yang dikunjungi yaitu Museum Sumpah Pemuda, Museum Jenderal Nasution dan Museum Ahmad Yani.
“Program ini sangat bermanfaat bagi peserta karena selain dapat menambah ilmu dan wawasan tentang bagaimana menangani kecelakaan pertama di tempat-tempat wisata dan museum serta menghidupkan kembali minat masyarakat untuk mengunjungi nilai-nilai yang bersejarah di Indonesia yang disimpan di museum-museum,” kata Hefrizal dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/4/2024).
Acara yang digelar pada Sabtu (20/4/2024), dihadiri oleh para siswa/i SDN, Dokter Kecil Kelapa Dua 06 Pagi Jakarta Barat, Drs. Hefrizal selaku Direktur RUNS Training, Ruth Olivera Kayko selaku Direktur RUNS Tour dan perwakilan dari Yayasan Hasanah Arisidiyah Jakarta Barat.
Selain Geruduk Museum, pada hari yang sama juga dilaksanakan webinar dengan tema “Pesan Edukatif tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)” di Museum Sumpah Pemuda di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.
Dalam webinar tersebut, hadir Fathul Hul Futuh Tamam, S.S sebagai Pemandu Wisata Museum Sumpah Pemuda, Danny Wahyudi Manta sebagai Community Development KEK Tanjung Lesung dan DR. Vera Agustina Yanti, S.Sos.M.M sebagai Dosen di Universitas Bina Sarana Informatika selaku narasumber webinar.
Fathul Hul Futuh Tamam, S.S, dalam paparannya menyebutkan bahwa di Museum dalam menanggulangi bencana ada program yang dikenal dengan migitasi bencana dalam P3K, sehingga sudah ada management Penanggulangan Bencana.
Danny Wahyudi Manta sebagai Community Development KEK Tanjung Lesung, menjelaskan bahwa di Tanjung Lesung Pandeglang Banten sebagai Destinasi Wisata kerap terjadi kerawanan kecelakaan, sedangkan jarak ke RS sangat jauh dari lokasi sehingga dalam pertolongan pertama pada kecelakaan diperlukan program dokter cilik untuk membantu para wisatawan yang mengalami kecelakaan, sebelum dibawa ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.
“Tema yang diangkat pada webinar ini, terkait Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), harus lebih dimasifkan dan ditingkatkan lagi dalam program pendidikan kedepannya,” kata Danny.
Ditempat yang sama, DR. Vera Agustina Yanti, S.Sos.M.M sebagai Dosen di Universitas Bina Sarana Informatika juga memaparkan sesuai tema yang dibahas pada webinar ini, menurutnya sangat bermanfaat bagi anak-anak sekolah untuk lebih menambah wawasan pengetahuan dan lebih mengenal terkait sejarah sumpah pemuda yang ada di Museum ini.
“Termasuk pengetahuan kejuangan dan nasionalisme ditambah pengetahuan tentang bagaimana penanganan kesehatan apa bila terjadi kecelakaan di tempat wisata termasuk salah satunya saat kunjungan di museum ini memberikan penyuluhan kesehatan pertolongan pertama pada kecelakaan,” kata Vera.
Ia juga menyampaikan harapannya, agar siswa-siswa dan generasi muda kedepannya lebih berjiwa nasionalisme, kebangsaan, persatuan, semangat, daya juang dan lebih punya jiwa kreatif.
Laporan: Ranny Supusepa