KedaiPena.Com – Gamaspi Wanantara, merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) LPT (Lembaga Pendidikan Tinggi) YAI Jakarta, yang bergerak di bidang kegiatan alam dan lingkungan hidup.
Berdiri pada tanggal 5 Febuari 1989, Gamaspi Wanantara, dipelopori oleh sejumlah muda/mudi yang memiliki kesamaan hobi dalam melakukan kegiatan alam bebas.
Gamaspi Wanantara atau yang sering di sebut ‘GW’ ini, telah memiliki lima divisi, diantaranya adalah gunung hutan, penelusuran goa, panjat tebing, arung jeram dan lingkungan hidup (konservasi dan observasi lingkungan).
“Gamaspi Wanantara sendiri merupakan kependekan dari Gamaspi, gemar alam mahasiswa/i AA, STIE, UPI LPT YAI, dan Wanantara sendiri berasal dari bahasa sansekerta yang artinya alam beserta isinya,” ucap Ketua Umum Gamaspi Wanatara, Dhiet Veby Vicktichaerany, saat di wawancarai KedaiPena.Com, Kamis (15/12)
Dhiet sapaanya menjelaskan, selain berkegiatan di alam bebas dan lingkungan, Gamaspi Wanantara, turut aktif di kegiatan sosial masyarakat.
“Seperti, penangulangan bencana, dan aktif menjadi relawan di setiap bencana yang terjadi di negeri ini. Kita sempat turun tangan jadi relawan di Aceh, Situ Gintung, Pengalengan dan lain-lain, bersama dengan elemen mahasiswa dan pemuda lainnya,” jelas Dhiet.
Mahasiswi Psikologi angkatan 2012 ini mengatakan, bahwa Gamaspi Wanantara setiap tahunnya juga melakukan pendidikan dan latihan dasar atau yang sering di singkat ‘Pelad’. Hal tersebut bertujuan untuk melanjutkan estafet organisasi ke depannya.
Dan di usia ke-27 tahun, lanjut Dhiet, Gamaspi Wanantara sudah melakukan banyak penjelajahan alam bebas yang semua diabadikan untuk negeri ini.
“Masalah lingkungan yang semakin lama semakin membesar, meluas dan serius. Kita sebagai ‘agent of change’ harus bisa mengubah pola kegiatan manusia terhadap lingkungan, agar tidak terus-menerus mengeksploitasi alam. Karena hal tersebut akan menyengsarakan bagi kehidupan manusia,” geram Dhiet.
“Dan kita harus bisa bahu-membahu untuk menjadikan bumi ini, tetap berjalan dengan segala kebaikan yang diberinya,” pungkas dia.
Laporan: Mohammad Ibnu Abbas