KedaiPena.Com- Direktur Gerakan Perubahan Muslim Arbi heran dengan gagasan Waketum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) dan eks Politikus PDIP yang membuat acara rekonsiliasi nasional antara kubu 01, 02 dan 03 di Pilpres 2024.
Pasalnya, tegas Muslim Arbi, rekonsiliasi itu dilakukan hanya untuk pihak-pihak bertikai dan memiliki pilihan politik berbeda.
“Rekonsiliasi itu kalau bertikai. Ini kan tidak bertikai. Hanya beda pilihan politik. Perbedaan pandangan politik dan beda pilihan politik biasa di alam demokrasi. Dan itu bukan pertikaian,” kata Muslim Arbi di Jakarta, Selasa,(21/5/2024).
Muslim Arbi memandang, Bamsoet dan Ara keliru jika pesta demokrasi dengan segala pernik-pernik di dalam nya dianggap sebagai pertikaian dan perlu rekonsiliasi.
“Jangan sampai langkah Bamsoet dan Ara ini dapat ditafsirkan sebagai cari tiket untuk jabatan tertentu di pos-pos kementrian yang strategis,” papar Muslim Arbi.
Muslim Arbi juga mengingatkan, bahwa ajakan rekonsiliasi dapat diartikan sebagai upaya untuk menutup ruang-ruang oposisi di pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendatang.
“Dalam demokrasi oposisi itu suatu keharusan biar ada fungsi kontrol ketat. Kalau ga mau di kontrol ya. Otoriter dong. Mau menang sendiri dan benar sendiri. Kan rusak, ruang publik,” jelas Muslim Arbi.
Muslim Arbi menyarankan agar tidak ada rekonsiliasi agar kekuatan di luar kekuasaan yang berfungsi sebagai oposisi dapat terjaga.
“Dan tidak perlu rekonsiliasi biar ada kekuatan di luar kekuasaan yang berfungsi sebagai oposisi. Jadi saya kira keliru kalau mau bikin rekonsiliasi. Justru tidak perlu menurut saya,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi