KedaiPena.Com – Ketua DPP Partai Hanura, Inas Nasrullah Zubir mengakui, bahwa dualisme dalam tubuh partai yang menyebabkan jebloknya perolehan suara sehingga lolos parlemen pada pemilu 2019.
“Iya karena itu penyebabnya,” ujar Inas kepada awak media, ditulis Kamis (30/5/2019).
Inas pun mempertanyakan peran sosok Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto untuk menjadi penengah dualisme partai.
“Karena memang ketika kubu sebelah bertanya untuk memilih siapa pada pemilu 2019 dibebaskan oleh Wiranto. Pada akhirnya mereka memilih Prabowo dan Gerindra,” kata Inas.
Inas mengatakan bahwa seharusnya Wiranto bisa memberikan penegasan kepada kader saat itu untuk memilih Hanura yang dipimpin oleh Oesman Sapta Odang (OSO).
“Padahal harusnya dia meminta mendukung Hanura yang dipimpin oleh Pak OSO,” kecewa Inas.
Dengan kondisi demikian, Inas mengungkapkan, ke depan Hanura di bawah pimpinan OSO akan berganti nama partai. Hal ini menjadi langkah membenahi partai selepas pemilu.
“Kita akan mencoba ganti nama partai, dengan ini infrastruktur partai ke bawah akan milik partai dengan nama baru itu. Jadi misalnya ada yang mau pakai nama Hanura untuk ikut serta pemilu tidak akan bisa,” papar Inas.
Meski demikian, Inas masih enggan memberitahukan, nama baru dari patrai Hanura tersebut. Inas juga masih belum mengetahui kapan waktu untuk meluncurkan nama baru Partai Hanura.
Laporan: Muhammad Hafidh