KedaiPena.Com – Taufan Rahmadi, Anggota Tim 10 Percepatan Pembangunan Pariwisata mengatakan, Indonesia harusnya memiliki standar operasi prosedur (SOP) pariwisata ketika terjadi ‘force majeur’.
Hal itu, kata Taufan, berkaca dari situasi kritis Gunung Agung, Bali. Yang dimana, lanjut Taufan, letusannya telah berdampak pada tingkat kunjungan wisatawan di Bali.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Sekertaris Umum Federasi Serikat Pekerja Pariwisata (FSP Par) Nadjmudin Sanap mengaku setuju dengan pendapat tersebut.
Menurut Sanap SOP pariwisata ketika ‘force majeur’ sangatlah penting dan dibutuhkan bagi perkembangan wisata di Indonesia.
“SOP perlu untuk koordinasi ‘who doing what’,” ujar dia saat berbincang dengan KedaiPena.Com, Selasa (3/10).
Hal tersebut, lanjut Sanap, juga mencakup pengamanan khusus objek wisata, baik pra maupun pasca kejadian.
“Ya saya kira pengaman khususnya objek wisata, pra dan pasca,” pungkas Sanap.
Laporan: Muhammad Hafidh