KedaiPena.Com – Sejumlah usulan dari berbagai pihak menguat dalam pembahasan Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (HIP) yang sedang digodok oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Usulan seperti RUU nantinya harus mengevaluasi UU yang bertentangan Pancasila, hingga diperlukannya fungsi lembaga mengevaluasi UU yang bertentangan dengan nilai Pancasila menguat.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR RI Willy Aditya berharap agar isi dari RUU HIP dapat mengimplementasikan nilai-nilai dan spirit Pancasila di abad 21 yang lebih protektif, futuristik dan memiliki basis-basis sosial.
“Coba kita gali nilai-nilai dasar kita bersama, tetapi menjadi patokan apa yang telah di simpan oleh para founding fathers kita,” ungkap Juru Bicara Partai NasDem ini kepada KedaiPena.Com, Minggu, (14/6/2020).
Willy pun mengakui saat ini, pembahasan RUU HIP ini belum mengakomodasi hal tersebut. Hal itu yang membuat NasDem meminta agar pembahasannya dapat di-pending dengan memperdalam dialog dari berbagai pihak.
“Jadi sebaiknya ini di pending terlebih dahulu dan duduk bersama-sama, karena tradisinya dari dulu kan dialog,” ungkap Willy.
Willy menegaskan, pentingnya berdialog terkait dengan RUU ini lantaran hal itu yang dilakukan oleh para founding fathers selama ini.
Mereka, kata dia, mampu untuk berdialog dalam spektur politik dan ideologi yang sangat lebar.
“Mengapa saat ini mengaku Pancasila tetapi tidak mampu untuk berdialog sehingga ada pertanyaan yang sangat fundamental,” tegas Willy.
Jangan sampai, lanjut Willy, problem bangsa ini lebih konspiratif dalam pengelolaannya tidak dialogis. Oleh sebab itu, dialog diperlukan dalam pembahasan RUU HIP ini.
“Kita ingin lebih dialog, karena ini berbicara ideologi bangsa kok. Coba cek saja semua partai politik ideologinya Pancasila, artinya kenapa tidak bisa saling berdialog dan tidak bisa saling terbuka dan mengapa harus saling menghendak satu dengan yang lain,” tandas Willy.
Laporan: Sulistyawan