KedaiPena.Com- Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR RI mengutus anggotanya ke Sulawesi Barat untuk menyerahkan bantuan bagi korban bencana, Senin, (18/1/2021). Bagi partai Demokrat, tanggap bencana jangan sampai ditunda atau tertunda karena merupakan bukti mespons kesulitan masyarakat akibat gempa.
‘’Saya akan serahkan bantuan dari FPD untuk korban bencana. Setidaknya ini tahap awal, sebagai bentuk tanggap bencana. Tentu kita akan pantau dan perhatikan terus korban-korban bencana di Sulbar, juga di daerah lain yang belakangan ini menimpa negeri kita,’’ kata Aliyah Mustika Ilham, anggota Komisi IX DPR RI yang diberi tugas menyerahkan bantuan oleh FPD.
Legislator dari dapil Sulawesi Selatan I itu, membawa ribuan selimut, sarung, handuk, masker dan kebutuhan kesehatan harian seperti minyak kayu putih.
Selain Aliyah, anggota dari dapil Sulbar, Suhardi Duka, juga turut serta dalam penyerahan ini. Menurut Suhardi, ia secara pribadi dan mewakili FPD, sangat berduka dengan musibah gempa bumi yang menyebabkan korban jiwa dan kerusakan serius kawasan tersebut.
‘’Bencana tidak bisa kita tolak. Urusan yang Maha Kuasa. Sekarang terpenting, bagaimana kita bersikap. Kita harus aktif menemani para korban agar pulih baik secara mental, kesahatan fisik maupun ekonomi. Kita berharap pemerintah juga benar-benar mengambil langkah-langkah terbaik dalam masa tanggap darurat ini,’’ kata Suhardi.
Berdasarkan data pada Senin (18/1/2021) pukul 08.00 WIB, Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 19.435 orang mengungsi pascagempa M 6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1/2021), pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Korban meninggal akibat gempa tersebut sebanyak 81 orang, yaitu 11 orang meninggal di Kabupaten Majene dan 70 orang di Kabupaten Mamuju. Sebanyak 64 orang mengalami luka berat di Kabupaten Majene dan 189 orang di Kabupaten Mamuju, sehinggal total korban dengan luka berat mencapai 253 orang. Sedangkan korban dengan luka ringan tercatat sebanyak 679 orang.
Saat ini, sebanyak 15.014 warga mengungsi di Kabupaten Mamuju, dan 4.421 orang mengungsi di Kabupaten Majane. Tentu saja, daerah-daerah tersebutlah bantuan-bantuan kemanusiaan akan disalurkan.
‘’Yang tak kalah penting, pemerintah harus memikirkan strategi agar potensi penularan Covid-19 dapat dicegah. Karena di pengungsian, pastilah terjadi kerumunan warga,’’ kata Aliyah.
Semoga, tambahnya, keadaan segera membaik. ‘’Kita doakan warga tetap kuat menghadapi musibah ini. dan kita yang berdaya, berusaha terus memberikan bantuan. Kita harus bahu membahu, insha Allah semua bisa diatasi. Saling bantu adalah karakter bangsa Indonesia,’’ pungkas Aliyah.
(ADV)