KedaiPena.Com- Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menegaskan, di musim kampanye Pemilu 2024 hampir sekitar 80 persen janji politisi, capres-cawapres hingga caleg bukan sebuah hal yang wajib dipercaya.
Hal itu disampikan Lucius begitu ia disapa dalam sebuah diskusi publik dengan tema DPR Sibuk Berkampanye Kinerja Berantakan yang digelar di kantornya, Jakarta, Senin,(15/1/2024).
“Ya saya kira hampir 70-80% dijanjikan oleh politisi mau capres cawapres caleg di musim kampanye ini anggap itu janji politik yang tidak wajib kita percaya,” kata Lucius.
Lucius mengajak masyarakat untuk tidak berharap agar Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset dapat terealiasi menjadi UU. Menurut Lucius, jangan percaya DPR dan pemerintah akan membahas RUU tersebut.
“Saya masih percaya bahwa RUU ini sulit dibahas oleh anggota DPR dan pemerintah yang dalam banyak hal belum beres soal aset-aset yang mereka kelola,” ungkap Lucius.
Lucius menerangkan, jika pihak yang membahas RUU ini masih mempunyai masalah soal aset maka akan sulit terealisasi. Lucius menegaskan, pihak tersebut akan sulit untuk didorong menuntaskan RUU itu.
“Jadi saya kira baik-baik saja kalau ada capres yang menjanjikan itu bisa dieksekusi dia terpilih jadi presiden nanti,” imbuh Lucius.
Laporan: Sabilillah