KedaiPena.Com – Pernyataan Ketua Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) Dede Abdul Kodir yang melarang mahasiswa untuk melakukan giat aksi di Desa Cilangkap, Maja, Banten, mendapatkan sorotan Forum Mahasiswa Lebak (Formal).
Ketua Formal, Fitri Andrianti menyoroti tiga poin dari pernyataan Ketua Kumala. Pertama ialah soal data, kedua soal koordinasi, ketiga soal teknis lapangan.
“Dan ini mengerucut kepada numpang eksis aja,” ungkap dia dalam keterangan, Kamis, (17/10/2019).
Selain itu Fitri memastikan, bahwa sejak tahun 2016 lalu Formal telah melakukan konsolidasi masalah petani Cilangkap, Maja, Lebak ke seluruh elemen. Tidak seperti apa yang disampaikan Kumala.
“Begitu juga (konsolidasi) kepada Kumala, saat itu Ketua Kumala diketuai oleh Mas Imem Nurhakim. Jadi sudah jelas kalau pernyataan ini hanya numpang eksis aja. Berbicara soal (mereka) perjuangan nol,” tegas dia.
Fitri juga mengimbau kembali kepada Ketua Kumala untuk berpikir dua kali untuk mengeluarkan statemen. Jangan sampai terlihat seperti tong kosong yang nyaring bunyinya.
“Semalem juga pimpinan Formal sudah menghubungi beliau. Ngajak ngopi di kampus (Latansa Mashiro) buat diskusi persoalan petani di Cilangkap. Tapi tidak dibalas. Cuma dibaca saja. Padahal, kalau memang punya data mah datang saja kan ya,” papar dia.
Fitri pun mengingatkan agar masalah ini dapat menjadi sebuah pelajaran kepada semua pihak, jika tidak tahu duduk perkaranya sebaiknya jangan banyak bicara.
“Apa lagi bawa-bawa nama lembaga. Kan jadinya ada underestimate,” beber fitri.
Laporan: Sulistyawan