KedaiPena.com – Potensi pasar asuransi kesehatan, dalam jangka panjang dinyatakan akan meningkat, seiring dengan peningkatan income masyarakat. Tak hanya untuk BPJS Kesehatan tapi juga untuk produk-produk asuransi kesehatan dari asuransi tambahan, pun kelak akan menjadi sebuah kebutuhan.
Direktur Eksekutif FORMAKSI, Dumasi MM Samosir mengungkapkan jika penurunan penjualan asuransi pada masa pandemi dan saat terbitnya kebijakan penggunaan BPJS Kesehatan sudah mulai kembali meningkat.
“Saat pandemi kemarin, penurunan banyak terjadi sebagai dampak dari pengurangan pekerja dari perusahaan. Dan saat 2014 -2015 kemarin itu menurun, tapi sudah mulai kembali,” kata Dumasi, Kamis (15/12/2022).
Ia menjelaskan kembalinya perusahaan ke asuransi adalah karena pada awal penerapan BPJS Kesehatan, masih banyak penumpukan pasien yang ingin mendapatkan layanan kesehatan.
“Dengan adanya ketentuan dari pihak Kementerian Kesehatan, maka pihak Rumah Sakit akan lebih mudah untuk melakukan penagihan pada pihak asuransi terkait pembiayaan yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Jadi mereka punya legal standing untuk menagih,” ucapnya.
Terkait prospek Asuransi Kesehatan ke depannya, Dumasi menyatakan masih sangat menjanjikan.
“Apalagi saat ini masyarakat sudah semakin menyadari bahwa biaya kesehatan itu mahal dan harus dikelola dengan baik,” ucapnya lagi.
Sebelum adanya jaminan wajib BPJS Kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia, hanya sedikit individu yang membeli Polis Asuransi Kesehatan. Untuk sektor usaha sendiri, lanjutnya, sudah diwajibkan oleh regulasi untuk mengasuransikan karyawan dan keluarganya.
“Dengan adanya BPJS Kesehatan, kami melihat kesadaran masyarakat untuk berasuransi itu meningkat, meski belum terlihat sangat besar dampaknya ke asuransi tambahan. Karena memang jaminan BPJS Kesehatan sudah mencakup hampir semua kebutuhan,” pungkas Dumasi.
Laporan: Ranny Supusepa