KedaiPena.Com – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memastikan akan menelusuri dugaan penyalahgunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), hingga Hibah Pariwisata yang diberikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ke kota pimpiman Benyamin Davnie-Pilar Saga.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPD LIRA Kota Tangsel Sigit Sungkono. Sigit yang baru dilantik menjadi Ketua DPR LIRA kota Tangsel menyatakan, LSMnya tersebut akan menjadi mitra kritis terhadap kinerja pemerintah.
“BOS Daerah (BOSDA) ini selalu dicairkan. Kita tau sekolah diliburkan, tapi ada pencairan BOSDA untuk kegiatan seperti pengadaan alat-alat sekolah, untuk apa? Itu tu jadi bidikan kita di dana BOSDA. Belum lagi, dugaan informasi tentang adanya tumpang tindih tentang kegiatan yang didanai oleh BOSDA, namun didanai juga oleh BOS Nasional (BOSNAS). Kami kebut kedepan. Kami akan melakukan investigasi terhadap temuan ini. Termasuk dengan adanya isu-isu soal Dana Hibah Pariwisata yang mencapai Rp.100,9 miliar,” kata dia, Kamis, (1/7/2021).
Hal ini, kata dia, tentu akan menjadi pertimbangan dari LIRA bagaimana informasi-informasi tersebut akan dipertanggungjawabkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel.
“Bahkan, untuk yayasan yang dapat bantuan dari pemerintah akan kita selidiki. Sejauh mana dia menggunakan dana tersebut, dan untuk kepentingan apa,” tambahnya.
Sigit mengatakan, pihaknya juga mempertanyakan anggaran Covid-19 ditengah melonjaknya angka penerita virus corona. Menurut Sigit, Pemkot Tangsel harus membuka informasi seluas-luasnya kepada masyarakat, soal dana refocusing yang digelontorkan untuk penanganan Covid-19.
“Kalau bicara keterbukaan informasi, di Kota Tangsel terkait keterbukaan informasi publik memang menjadi persoalan, saya melihat makin banyak informasi yang ditutupi oleh pemerintah. Contoh, nanti akan kita tanyakan informasi terkait dana Covid-19. Ada beberapa informasi yang masih belum jelas sampai hari ini,” pungkasnya.
Laporan: Sulistyawan