KedaiPena.Com – Finalis Duta Wisata Tapanuli Tengah 2017 sebanyak 44 orang atau 22 pasang putra dan putri, mulai mengikuti proses karantina yang digelar di hotel PIA Pandan, Sabtu (19/8).
Kepala Dinas Pariwisata, Nursyam melalui Sekretaris Dinas Pariwisata Tapteng Sehat Munthe didampingi kabid Pemasaran M Ridsam Batubara menyebutkan, karantina ini akan berlangsung selama 3 hari hingga 21 Agustus.
“Karantina akan dilakukan sampai digelarnya grand final tanggal 21 Agustus pukul 14.00 WIB,” ujar Sehat.
Dikatakan, jumlah finalis Duwis Tapteng 2017 tahun ini memang lebih banyak dibanding jumlah tahun lalu, yang hanya berjumlah 40 orang atau 20 pasang.
“Mengapa lebih banyak tahun ini, agar semakin banyak kesempatan kepada anak-anak kita untuk menyalurkan bakatnya,” kata Sehat.
Selama karantina berlangsung, para finalis akan diberikan pendampingan, mulai dari pengajaran secara akademik hingga koreografi.
Sebanyak 2 pengajar, sekaligus penguji dan juri, masing-masing Femmy Indriyani Dalimunthe dari Akademi Pariwisata (Akpar) Medan dan Tia Junna Sonia, pengajar di SMK taman siswa lubuk pakam yang merupakan alumnus jurusan Seni Tari Unimed, akan mendampingi para finalis selama karantina berlangsung.
“Dibantu oleh purna Duta Wisata yang lalu sekaligus panitia dari Dispar,” pungkas Sehat.
Dijelaskan, pada grand final yang akan berlangsung 21 Agustus nanti, selain 2 orang juri tersebut, seorang juri Kehormatan yakni Ketua Tim Penggerak PKK, Nyonya Citra Bakhtiar Ahmad Sibarani, istri dari Bupati Tapanuli Tengah, juga akan dilibatkan.
Bagi para pemenang, selain akan diumumkan pada grand final tersebut, direncanakan, pemberian Hadiah kepada pemenang akan dilaksanakan di puncak HUT Tapanuli Tengah, 24 Agustus pekan depan.
“Besar kemungkinan akan diserahkan pada puncak hari jadi 24 agustus yang direncanakan di lapangan pandan,” ujarnya.
Sementara itu, pendamping sekaligus penguji para finalis, Femmy menjelaskan, bimbingan yang akan diberikan menekankan banyak aspek yang mendukung para finalis menjadi icon pariwisata Tapanuli Tengah.
“Ini kan ikon wisata, semua pasti tentu soal pariwisata, penampilan, bahasa yang tentu mendukung dia sebagai ikon pariwisata,” katanya.
Laporan: Dom