SETELAH melewati rangkaian lomba dan penilaian yang ketat ditingkat kabupaten/kota di 5 wilayah kotamadya dan Kabupaten Kepulau Seribu, pesta literasi tahunan anak-anak Jakarta, Hari Anak Jakarta Membaca (HANJABA) 2016 tingkat provinsi berlangsung Selasa lalu (30/8).
Proses penilaian terhadap para finalis yang merupakan bibit-bibit  hebat sektor literasi di Jakarta ini pada empat mata lomba yang dilombakan, dari tingkat usia sekolah dasar hingga mahasiswa dan umum, sedang dilakukan  untuk oleh para juri profesional untuk menentukan para pemenang tahun ini.
Dan tentu, sebagaimana berlaku pada setiap lomba apapun, finalis yang dinilai terbaiklah yang akan berkesempatan menjadi pemenang.
Tentu saja harapan saya semoga para bibit-bibit unggul finalis lomba  literasi di DKI Jakarta yang sungguh potensial ini, nantinya semakin mampu mengasah bakat dan kemampuan literasinya, setelah ditempa rangkaian proses kompetisi literasi tingkat provinsi, HANJABA 2016 ini.
Tentunya juga, yang tak kalah penting adalah, para para pemangku kepentingan, khususnya pemerintah provinsi, dunia usaha dan para donatur peduli literasi, dapat tergerak bersinergi secara lebih hebat lagi dengan lembaga-lembaga yang aktif dalam gerakan literasi dan pembinaan terhadap minat baca di Jakarta.Â
Semua itu demi terus terdongkrak minat berliterasi anak-anak dan rakyat DKI Jakarta.
Sementara itu, gagasan Gubernur Ahok, bahwa di tahun depan, di tahun 2017, tidak mau lagi membiayai agenda pesta literasi Jakarta HANJABA lewat APBD, Â merupakan sebentuk pikiran mundur bagi gerakan penumbuhan minat dan tradisi berliterasi anak Jakarta.Â
Ya pikiran mundur di tengah tuntutan kewajiban akan peran yang lebih besar dari Pemprov dalam rangka pembangunan “infrastruktur jiwa” anak-anak Jakarta lewat sektor literasi.
Salam Anak Nusantara
Oleh Nanang Djamaludin, Konsultan Parenting, Kota Layak Anak, dan Literasi Anak‎