KedaiPena.Com – Malam Screening Layar Alsia merupakan acara penayangan film yang diselenggarakan oleh mahasiswa semester 5 Angkatan 2022 Akademi Komunikasi Radya Binatama (AKRB) Yogyakarta.
Acara ini merupakan puncak dari proses perkuliahan Mata Kuliah Produksi Dokumenter yang telah diikuti oleh seluruh mahasiswa semester 5 AKRB.
Mahasiswa dari kampus berlatar belakang broadcasting tersebut telah menghasilkan 10 Karya Film Dokumenter yang ditayangkan secara umum pada Rabu malam (5/22025) di Bento Kopi Sorowajan, Jomblangan, Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Salah satu karya film yang ditayangkan pada acara yang berjudul “A Documentary Film, Menambang Langit”. Film dokumenter “Menambang Langit” sempat mencuri perhatian publik yang melihatnya.
Diangkat dari kisah nyata, berawal dari keresahan seorang wanita terhadap konflik air yang terjadi di kehidupan sehari-hari, membawa ia pada kesadaran akan pentingnya menghargai air pemberian Tuhan.
Sri Wahyuningsih, berprofesi sebagai ibu rumah tangga, memiliki cara dalam mengelola air hujan untuk menanggulangi krisis air ketika musim kemarau dengan memanfaatkan air hujan yg umumnya dibiarkan terbuang sia-sia.
Dalam proses pengelolaan dan pemanfaatan air hujan ini Ibu Ning mengedukasi agar masyarakat bisa meniru secara mandiri.
![](https://assets.kedaipena.com/images/2025/02/WhatsApp-Image-2025-02-06-at-15.48.03.jpeg)
Dalam film dokumenter yang disusun oleh lima mahasiswa ini, menyampaikan bahwa di luar sana masih banyak orang yang belum mengetahui bagaimana pengelolaan dan pemanfaatan air hujan secara mandiri.
Selain itu, dokumenter ini membawa visi misi Ning, sapaannya, yakni masyarakat agar sadar akan potensi dari air hujan yang bisa menjadi sumber air yang layak untuk diminum dan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Mahasiswa berharap melalui dokumenter yang mereka ciptakan menjadi langkah awal untuk membuka pandangan dan kebiasaan masyarakat untuk bijak dalam memanfaatkan sumber daya alam.
Oleh karena itu, melalui film yang diproduseri oleh Rimawati, Titah Tifani Tamaya sebagai sutradara, Axel Lelaki Prasetya sebagai penulis naskah, Muhammad Ryan Alghamar sebagai penata kamera dan penata suara, dan Alfan Alfian sebagai penyunting gambar dan asisten penata kamera ini menjadi gambaran bahwa siapapun mampu memanfaatkan dan melakukan pengelolaan dimanapun dan kapanpun.
Film dokumenter “Menambang Langit” pun berhasil meraih penghargaan dengan nominasi Karya Terbaik nomor 2 dan Editor Terbaik nomor 3. Tak hanya itu, banyak tim dari mahasiswa yang mendapatkan penghargaan pada malam acara screening film ini antara lain:
1. Kategori Penyutradaraan
Dengan dosen AKRB, Dra. Sari F Nainggolan sebagai juri
– Terbaik 1 diraih oleh “Sahabat Petani”
– Terbaik 2 diraih oleh “Muara Harapan: Mangrove & Alam”
– Terbaik 3 diraih oleh “The Other Side”
2. Kategori Sinematografi
Dengan dosen AKRB, Antonius Janu Haryono, S.Sn., M.Sn. sebagai juri
– Terbaik 1 diraih oleh “The Other Side”
– Terbaik 2 diraih oleh “Gandana”
– Terbaik 3 diraih oleh “Muara Harapan : Mangrove & Alam”
3. Kategori Editor
Dengan dosen AKRB, Fadeyanto Prabowo, S.Sos., M.A. sebagai juri
– Terbaik 1 diraih oleh “Adamu Telah Mengadakanku”
– Terbaik 2 diraih oleh “Muara Harapan : Mangrove & Alam”
– Terbaik 3 diraih oleh “Menambang Langit”
4. Kategori Karya Terbaik
Dengan dosen AKRB, Ghalif Putra Sadewa, S.Sn., M.Sn. sebagai juri
– Terbaik 1 diraih oleh “Adamu Telah Mengadakanku”
– Terbaik 2 diraih oleh “Menambang Langit”
– Terbaik 3 diraih oleh “Muara Harapan : Mangrove & Alam”
Penghargaan diserahkan secara langsung oleh dosen sebagai juri kepada para pemenang. Harapannya kegiatan Screening Film Dokumenter di Akademi Komunikasi Radya Binatama Yogyakarta ditahun yang akan datang menjadi acara yang terus mendukung serta mencetak SDM yang unggul dalam bidang perfilman dan industri kreatif, serta lewat karya-karyanya menjadikan mahasiswa ikut andil menjadi problem solver dalam menghadapi tantangan di masa depan.
Laporan: AJ. Purwanto