KedaiPena.Com- Filianingsih Hendrata secara sah terpilih menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Paripurna DPR RI pada Selasa (14/2/2023).Persetujuan ini didasari atas hasil uji kepatutan dan kelayakan yang dilakukan Komisi XI DPR RI pada Senin (13/2/2023).
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin berpesan kepada Deputi Gubernur BI terpilih untuk memperkuat peran BI dalam akselerasi ekonomi dan keuangan digital.
“Saya melihat sosok Ibu Fili ini punya kapasitas yang mumpuni untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan keuangan digital. Apalagi selama ini juga sudah berkecimpung dalam digitalisasi sistem pembayaran. Dimana, ke depan, tantangannya akan semakin kompleks, seperti pengembangan Rupiah digital. Sehingga, kami butuh figur yang bisa membawa inovasi dan terobosan bagi BI, sehingga menjadi bank sentral digital yang terdepan,” ungkap Puteri dalam keterangan tertulis, Rabu,(15/2/2023).
Sebagai informasi, Filianingsih Hendarta saat ini menjabat sebagai Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran. Calon lain yang juga ikut seleksi ini adalah Dwi Pranoto yang sekarang menjabat sebagai Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Regional.
Namun berdasarkan seleksi ini, Komisi XI DPR RI secara aklamasi menyepakati Filianingsih Hendarta sebagai Deputi Gubernur BI, yang akan menggantikan Dody Budi Waluyo yang selesai masa tugasnya pada April 2023.
“Kita punya Pekerjaan Rumah (PR) untuk memperbaiki tingkat literasi digital yang saat ini masih rendah di skala 3,54 dari 5 menurut data Kemenkominfo. Ini ternyata juga sejalan dengan indeks literasi keuangan digital yang masih sangat rendah yang hanya 35,5 persen. Hal ini tidak terlepas dari literasi keuangan kita yang juga masih rendah di level 49 persen, dan inklusi keuangan yang masih 85 persen,” urai Puteri.
Puteri menyebut rendahnya literasi digital ini dapat menghambat upaya untuk menggali potensi ekonomi digital yang sangat besar.
“Padahal, Indonesia sendiri menjadi pangsa ekonomi digital di ASEAN dengan kontribusi mencapai 41 persen yang setara 70 miliar dollar AS. Bahkan tahun 2025 nanti, potensi ekonomi digital di Indonesia diperkirakan akan menyentuh angka 146 miliar dollar AS,” lanjut Puteri.
Selain itu, lemahnya literasi digital juga memicu timbulnya kerugian dan korban akibat produk keuangan ilegal yang marak berkembang dengan pemasaran digital, seperti kasus trading binary option, aset kripto ilegal, hingga pinjaman online ilegal.
“Untuk itu, BI bersama otoritas lainnya perlu semakin meningkatkan edukasi keuangan digital kepada masyarakat. Terutama pemuda yang notabene ingin selalu mengikuti tren. Tetapi, justru tidak diiringi dengan pengetahuan yang memadai,” ucap Puteri.
Ketua Bidang Keuangan dan Pasar Modal DPP Partai Golkar ini berpesan kepada Deputi Gubernur BI memperkuat peran Dewan Gubernur untuk menjalankan peran BI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,sebagaimana mandat UU Nomor 4 tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.
Laporan: Muhammad Hafidh