KedaiPena.Com- Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS berharap adanya keberanian aparat penegak hukum (APH) untuk memproses secara hukum Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan istrinya Iriana Jokowi lantaran diduga telah melakukan persekongkolan untuk perubahan Undang-Undang (UU) Pemilu melalui Mahkamah Konstitusi (MK) yang telah memuluskan langkah putranya Gibran Rakabuming Raka menjadi pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan Fernando menanggapi tayangan Bocor Alus Politik di kanal youtube Tempoco dengan tema Ambisi dan Manuver Iriana Jokowi Menjadikan Gibran Cawapres Prabowo yang tayang, Sabtu,(18/11/2023). Dalam acara yang dipandu Stefanus Pramono, Hussein Abri Dongoran dan Francisca Christy itu mengungkap fakta mengejutkan soal keterlibatan Iriana Jokowi untuk memuluskan langkah Gibran sebagai cawapres Prabowo.
“Seharusnya ada keberanian dari Aparat Penegak Hukum (APH) untuk membawa Jokowi dan Iriana agar diproses secara hukum karena sudah melakukan persekongkolan untuk perubahan UU Pemilu melalui Mahkamah Konstitusi. Jokowi dan keluarga sudah merusak agenda reformasi akibat haus kekuasaan dan ingin melanggengkannya,” kata Fernando, Minggu,(19/11/2023).
Fernando menegaskan, tayangan bocor alus politik Tempo sendiri juga sedianya telah emperkuat tentang informasi yang didapat oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) tentang temuan pelanggaran etik dan konflik kepentingan Anwar Usman yang pada saat itu menjadik Ketua MK.
Pasalnya, kata Fernando, dari informasi di akun youtube tempo tersebut terungkap bahwa pada saat Idul Adha tahun 2023 Iriana Jokowi telah meminta dukungan dari keluarga untuk mendukung pencalonan Prabowo-Gibran.
“Iriana sudah meminta dukungan dari keluarganya untuk mendukung pencalonan Prabowo dan Gibran sebagai capres atau cawapres pada pilpres 2024,” jelas Fernando mengutip tayangan bocor alus politik Tempo.
Atas kondisi demikian, Fernando meminta, agar semua dan lapisan masyarakat dapat membuka semua mata dan hati dengan informasi dari tempoco. Menurut Fernando, keluarga Jokowi melalui mantan Ketua MK Anwar Usman telah memperkosa tatanan hukum di Indonesia.
“Tentu bukan hanya sekedar penghinatan keluarga Jokowi terhadap PDI Perjuangan tetapi penghianatan terhadap bangsa dan negara Indoneaia karena haus kekuasaan dan ingin melanggengkannya,” tandas Fernando.
Laporan: Tim Kedai Pena