KedaiPena.com – Pertahanan dan keamanan sudah seharusnya menjadi perhatian para calon pemimpin bangsa ini. Mengingat ancaman akan selalu ada, baik dari dalam maupun luar Indonesia.
Hal ini diungkapkan Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando EMaS. Tapi ia mengingatkan untuk memenuhi ketahanan pertahanan dan keamanan ini, tentunya harus mempertimbangkan manfaat dan kondisinya, terutama untuk sektor alutsista.
“Jadi sangat wajar kalau calon presiden Ganjar Pranowo mengkritisi pembelian alutsista oleh Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto yang juga merupakan calon presiden, karena alutsista yang dibeli dalam kondisi bekas,” kata Fernando, Minggu (7/1/2024).
Ia menilai pembelian 12 pesawat tempur bekas dari Qatar oleh Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto belum menjadi prioritas.
“Prabowo Sibianto sudah 4 tahun lebih menjadi Menteri Pertahanan sehingga sudah bisa memperhitungkan sejak awal mengenai waktu pembelian pesawat baru dengan mempertimbangkan waktu kedatangannya ke Indonesia. Saya melihat alasan Prabowo untuk bisa membeli pesawat dari Qatar terlalu dibuat-buat dan patut dicurigai ada agenda tersembunyi dibaliknya,” ungkapnya.
Fernando menekankan bahwa Presiden yang akan datang harus meningkatkan kemampuan industri pertahanan dalam negeri sehingga tidak bergantung sepenuhnya dengan negara luar.
“Saya yakin Ganjar sudah menyiapkan strategi khusus dalam menghadapi persoalan pertahanan dan keamanan Indonesia. Termasuk dalam menyelesaikan persoalan di Papua yang pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo belum berhasil dituntaskan. Ganjar dan Mahfud akan mampu menyelesaikan persoalan pertahanan dan keamanan dengan mengedepankan humanis namun tatap penegakan hukum dijalankan,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa