KedaiPena.Com – Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Mulyono Rahadi Prabowo mengatakan bahwa fenomena suhu dingin pada malam hari di Indonesia masih akan terjadi. Hal itu karena Indonesia sudah memasuki musim kemarau.
“Kalau terjadi masih, karena ini mau masuk musim kemarau kan panjang tidak hanya sehari dua hari. Kalau Indonesia, bicara musim kemarau puncak bulan Agustus-September, Juli mulai ini. Nah kalau potensi terjadi hujan rendah adanya tutupan awan juga sedikit, ini pertama,” ujar dia kepada wartawan, ditulis Minggu (8/7/2018).
Dia menjelaskan tutupan awan yang kurang adalah salah satu alasan suhu menjadi lebih dingin daripada biasanya di malam hari. Padahal, bumi butuh tutupan awan itu pada malam hari untuk melindungi dari pelepasan panas yang diserap pada siang hari dan dilepas pada malam hari.
“Karena musim kemarau tutupan awan sedikit atau bisa dikatakan tak ada sehingga bumi ini jadi semacam tak berselimut. Pada saat tak berselimut panas yang diserap pada siang hari akan sangat mudah dilepas pada malam hari sehingga penurunan suhu dari siang ke malam menjadi sangat terasa drastisnya. Nah, itulah kemudian kenapa kita merasa malam hari dingin dari kondisi biasanya,” kata dia
“Karena sifat bumi, siang serap panas, malam melepas panas yang diserap tadi. Nah pada saat melepas ini otomatis konsekuensinya suhu bumi jadi turun, harusnya kalau ada tutupan awan atau selimut panas yang dilepas tadi masih bisa kembali ke kita,” ucapnya.
Kemudian, alasan kenapa fenomena suhu dingin ini masih akan terasa juga disebabkan karena matahari kini ada pada posisi paling jauh dari garis edar berbentuk elips atau Aphelion. Meski dampaknya tak terlalu signifikan seperti kurangnya awan, namun hal tersebut juga salah satu faktor.
“Ini (Aphelion) pun tak hanya sehari, tapi ini akan berlangsug beberapa waktu. Kalau dalam satu tahun konidisi ini bisa pada range 1 bulan, karena pada saat paling jauh kemudian dia otomaitis akan bergeser mendekat lagi. Jadi tak sehari dua hari kondisi Aphelion,” ucap Mulyono.
“Jadi akan berlangsung masih karena tadi, periode kemarau masih berlangsung. Prediksi BMKG, musim kemaraunya bisa sampai bulan-bulan Oktober-November, tapi ketika sudah melewati puncak musim kemarau (pada bulan Agustus-September) otomatis potensi awan mulai tumbuh, makin lama awan makin banyak, hujannya mulai muncul,” katanya menyudahi.
Laporan: Muhammad Hafidh