KedaiPena.Com – Federasi Serikat Pekerja PELITA MANDIRI menggelar diskusi publik nasional bertema Perlindungan buruh di Hotel Kapuas Pallace, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu,(29/6/2022).
Ketua Pembina Federasi Serikat Pekerja Pelita Mandiri Achmad Ismail mengakui, dunia ketenagakerjaan nasional akan menghadapi tantangan berat saat ini. Hal ini,seiring kemajuan teknologi dalam revolusi industri hingga situasional ketenagakerjaan.
“Pada revolusi Industri 4.0 misalnya, berbagai impact kuat mempengaruhinya kini. Produksi, tak lagi sepenuhnya mengandalkan orang. Penjualan barang, bisa dilakukan tanpa outlet maupun showroom penjualan,” tegas Ais sapaanya dalam keterangan tertulis.
Ais menjelaskan, bahkan untuk managerial industri telah beroperasi secara mobile lewat berbagai aplikasi. Ais melanjutkan, penggunaan teknologi digital mampu mengubah industri dan usaha ke tatanan core bussiness.
“Ada kekhawatiran, peran dan fungsi buruh di lini terdepan dalam proses industrial, semakin berku rang dan tergantikan oleh alat jasa dan produksi cerdas. Dampaknya,keberadaan buruh dan tenaga kerja di tempat kerja menjadi terancam,” beber Ais.
Tidak hanya itu, kata Ais, pola-pola kerja buruh berubah karena perkembangan teknologi. Ais menuturkan, norma-norma ketenagakerjaan bergeser baik dari sisi waktu,upah dan syarat kerja.
“Dan bisa jadi bakal ada serbuan ataupun pertuka ran pekerja serta jutaan pekerjaan yang hilang,” papar Ais.
Ais pun mengakui, pandemi COVID- 19 menunjukan dan mempercepat kekahwatiran atas sejumlah ancaman kepada buruh. Salah satunya, ialah gelombang PHK yang cukup tinggi.
“Fleksibilitas kerja meningkat, dan tampak munculnya hal-hal baru disana,” pungkas Ais.
laporan: Muhammad Hafidh