KedaiPena.Com – Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Dipo Ilham Djalil, menilai kesenjangan sosial serta ketimpangan ekonomi yang cukup tinggi di Indonesia menjadi pemicu tindakan radikal dan terorisme.
“Ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial berakibat pada kemiskinan masyarakat. Sehingga, dengan kondisi tersebut, seseorang bisa memilih jalan radikal dan terorisme, tanpa mempedulikan lagi jatuhnya korban tidak berdosa,” ujarnya dalam rilis kepada redaksi di Jakarta, Senin (29/5).
Dipo pun mengusulkan agar pemerintah merangkul seluruh elemen masyarakat dan berupaya untuk menjaga kestabilan ekonomi dalam rangka meminimalisir tindakan-tindakan di luar batas tersebut.
“Akar dari permasalahan ini adalah kemiskinan. Untuk itu, perlu ada solusi, seperti penyediaan lapangan pekerjaan yang lebih luas, program pembinaan usaha atau pelatihan keterampilan, dan lain sebagainya yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat,” paparnya.
Di sisi lain, fungsionaris Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) ini, berpendapat dampak psikologis yang terjadi pascaperistiwa bom di Kampung Melayu tidak akan berlangsung lama.
Karenanya, mengimbau kepada seluruh pelaku usaha untuk tidak tetap menjalankan kegiatan ekonomi seperti biasa dan terus menjaga kerukunan.
“Kejadian tersebut insya Allah tidak akan berdampak besar pada ekonomi Indonesia. Prinsipnya, jaga kerukunan, jangan mau dipecah-belah. Kita bersatu melawan terorisme,” pungkas mantan kader Himpunan Mahasiwa Islam (HMI) itu.