KedaiPena.Com – Ekonomi dalam negeri di tahun 2017 diperkirakan akan mengalami stagnasi karena dinilai masih dalam kondisi sulit. Selain faktor eksternal, faktor internal, juga mempengaruhi.
Demikian dikatakan Tokoh Nasional Rizal Ramli ketika ditemui di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (27/12).
“Pemerintah terlalu fokus dalam pemotongan-pemotongan anggaran. Padahal pemotongan anggaran oleh pemerintah itu dapat mengakibatkan ekonomi dalam negeri menjadi stagnan dan hanya akan tumbuh paling maksimal 5 persen,” kata ekonom senior ini.
Ekonomi dalam negeri yang stagnan itu juga akan berimbas pada nilai jual aset yang juga stagnan, tidak mengalami kenaikan.
“Untuk orang asing itu sangat menguntungkan kalau aset di Indonesia harganya turun,” sesalnya.
Dia mengakui bahwa kebijakan pemotongan anggaran oleh pemerintah memang akan menambah anggaran negara, sehingga negara mampu membayar utang. Namun hal itu juga akan membuat para pemegang surat utang Indonesia atau Bond Holder yang notabene orang asing juga ikut senang.
“Jadi dari kacamata asing, kebijakan pemotongan anggaran ini bagus dan menyenangkan. Karena harga aset tidak naik, yang kedua, utang bisa dibayar, tapi dari segi ekonomi kita, rakyat kita, menyedihkan, karena terjadi stagnasi,” sesalnya lagi.
Ditegaskan Menteri Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu bahwa pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan model pendekatan-pendekatan perbaikan ekonomi layaknya pendekatan yang dilakukan oleh Bank Dunia.
“Kita harus mencoba cara-cara lain yang jauh lebih efektif untuk memacu dan mempercepat pertumbuhan ekonomi,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh
Foto: Rizal Ramli/Dok. KedaiPena.Com