KedaiPena.com – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri meminta sejumlah menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mundur dari kabinet, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
“Ayo sama-sama kita bujuk Bu Sri Mulyani, Pak Basuki, dan beberapa menteri lagi untuk mundur. Itu efeknya dahsyat. Secara moral, saya dengar Bu Sri Mulyani paling siap untuk mundur. Pramono Anung sudah gagap. Kan PDI belain Jokowi terus, pusing,” kata Faisal dalam Political Economic Outlook 2024, dikutip Selasa (16/1/2024).
Ia menilai momentum seperti sekarang, merupakan saat yang pas bagi para menteri untuk mengundurkan diri.
“Katanya nunggu momentum, mudah-mudahan momentum ini segera insyaallah jadi pemicu yang dahsyat, seperti Pak Ginandjar dan 13 menteri lainnya mundur di zaman Pak Harto,” ujarnya.
Faisal memperkirakan jika Prabowo-Gibran terpilih maka utang RI bisa bengkak menjadi Rp16 ribu triliun, atau setara dengan dua kali lipat dari utang RI saat era Jokowi.
“Kalau kebijakan Jokowi dilanjutkan sama Prabowo dan Gibran, bisa Rp16 kuadriliun, 5 tahun ini karena enggak kerja keras tambah pendapatan,” ujarnya lagi.
Ia menilai pemerintah seakan ‘meremehkan’ menarik utang baru. Ia menyebut negara tidak berpikir karena yang membayar utang bukanlah mereka para pejabat, tapi para generasi muda.
“Karena yang bayar bukan mereka, utangnya 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun, yang bayar adik-adik kita. Jadi, nyata-nyata yang dilupakan itu, rezim Jokowi mewariskan beban amat berat buat generasi muda,” tandasnya.
Laporan: Ranny Supusepa