KedaiPena.Com – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta agar kepolisian dapat benar-benar mengungkap kasus penganiayaan yang dialami dua ulama di Jawa Barat. Fahri menilai kasus ini sangat sensitif di masyarakat.
Tidak hanya itu, Fahri panggilan karibnya, juga meminta kepolisian untuk transparan kepada publik untuk mengumumkan perkembangan kasusnya.
“Lalu berani ngomong mengumumkan ke publik ini yang kita temukan, gitu loh. Jadi, jangan biarkan spekulasi itu berkembang, bahaya itu,” jelasnya Fahri saat ditemui di Jakarta, Sabtu (3/2/2018).
Kemudian, Fahri menuturkan, transparansi kepada publik diperlukan kepolisian agar masyarakat tak menaruh kecurigaan atau pun berpikiran negatif sehingga malah menciptakan rasa tak aman.
“Sebab, ini bisa jadi masalah, bisa jadi bahaya. Karena kalau kemudian orang itu berkembang pikirannya masing-masing karena negara tidak memberikan penjelasan nanti berbahaya,” tegasnya.
Diketahui Prawoto (40), Komandan Brigade Pengurus Pusat Persatuan Islam (PP Persis) itu tewas usai dianiaya tetangganya, Asep Maftuh (45).
Peristiwa maut itu terjadi di dekat kediaman Prawoto di Blok Sawah, Kelurahan Cigondewah Kaler, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung pada Kamis (1/2/2018).
Polrestabes Bandung sendiri sudah menangkap penganiaya Komandan Brigade PP Persatuan Islam (Persis) dan menyatakan bahwa pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.
Sebelum Prawoto, pengasuh pesantren Al Hidayah Cicalengka Kabupaten Bandung, KH Umar Basri juga babak belur dianiaya oleh seorang yang diduga mengalami gangguan jiwa. Penganiayaan tersebut terjadi 5 hari sebelum tragedi yang menimpa Prawoto.
Laporan: Muhammad Hafidh