KedaiPena.Com – Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengusulkan agar penyusunan kabinet periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat dikomunikasikan dengan baik.
Hal itu, kata Fahri sapaannya, termasuk keputusan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menerima permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi menteri.
“Sebenarnya ada persoalan yang kurang disosialisasikan oleh kebijakan penyusunan kabinet dan sebaiknya ini dikomunikasikan, baik oleh Prabowo maupun Jokowi bahwa maksud dari pembentukan kabinet koalisi yang disatukan ini adalah terciptanya rekomsiliasi,” ujar Fahri kepada wartawan ditulis, Selasa, (22/10/2019), pagi.
Fahri mengaku sudah mendengar ide bergabungnya Prabowo dengan koalisi pemerintahan sejak lama tepatnya saat presiden menyetujui lahirnya Undang-undang MD3 baru.
“Yang mengakomodir seluruh partai politik dan DPD dalam posisi wakil ketua MPR RI, pimpinan MPR tepatnya sebagai majelis permusyawaratan rakyat. Sebab MPR sebenarnya lebih mencerminkan politik kenegaraan, bukan politik pemerintahan,” ungkap Fahri.
“Itulah beda antara DPR, DPD dan MPR. DPR dan DPD disebut dewan, itu mencerminkan politik pemerintahan yang lebih dinamis dan rutin. Sementara MPR adalah majelis yang mencerminkan politik kenegaraan,” sambung Fahri.
Fahri menambahkan, sewaktu memimpin rapat dan mengetok palu, dirinya sempat bertanya argumen yang dikembangkan dari pemerintah, mengapa menyetujui adanya wakil pimpinan MPR tambahan.
“Alasannya (kala itu) mengakomodir semua partai politik. Argumennya sederhana, rekonsiliasi. Tetapi belakangan ini, saya merasa ide rekonsiliasi ini jarang dikomunikasikan, baik oleh pihak Prabowo maupun oleh pihak Jokowi,” papar Fahri.
Dengan kondisi demikian, Fahri menegaskan, apabila maksud baiknya adalah untuk rekonsiliasi harus disampaikan agar masyarakat juga memahami bahwa kabinet persatuan ini adalah kabinet rekonsiliasi.
“Nah nanti ada pertanyaan lain tentang efektifitas pengawasan DPR dan presidensialisme kita, saya kira itu perlu dijelaskan dengan cara yang lain dan yang terpentting adalah yang pertama ini harus dikomunikasikan terlebih dahulu,” tandas Fahri.
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dipanggil ke Istana Kepresidenan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), sore tadi.
Prabowo yang hadir bersama dengan Edhy Prabowo secara jelas menyatakan bahwa dirinya diminta Jokowi untuk membantu di bidang pertahanan.
Jokowi, kata Prabowo, juga telah memberi arahan mengenai apa yang akan dituju selama lima tahun ke depan di bidang pertahanan
“Saya diminta membantu di bidang pertahanan. Saya akan bekerja sekeras mungkin utk mencapai sekeras mungkin capaian yang ditentukan,” ungkap Prabowo di Istana, Senin (20/10/2019).
Laporan: Muhammad Hafidh